Politik

Prabowo Ungkap Rindu Nasi Goreng Megawati, Isyarat Perkuat Hubungan dengan PDIP?

×

Prabowo Ungkap Rindu Nasi Goreng Megawati, Isyarat Perkuat Hubungan dengan PDIP?

Sebarkan artikel ini
Prabowo Ungkap Rindu Nasi Goreng Megawati, Isyarat Perkuat Hubungan dengan PDIP?
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati pada 7 April 2025 lalu. (X/@abang_dasco)

Detak TribeMegawati Soekarnoputri selaku Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI-P, menyebut Presiden Prabowo Subianto merindukan nasi goreng yang pernah dirinya buat.

Hal ini dirinya sampaikan ketika berpidato dalam perhelatan Trisakti Tourism Award 2025 yang berlangsung pada hari Kamis (8/5) lalu dan bertempat di Grand Sahid Jaya Jakarta.

Prasetyo Hadi selaku Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg pun merespon hal tersebut dan mengungkap bahwa pertemuan antar keduanya sedang dipersiapkan.

Lebih lanjut, Mensesneg Prasetyo pun turut membenarkan perkataan Megawati Soekarnoputri terkait hal tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto merindukan nasi goreng buatan putri Bung Karno tersebut.

Perasaan rindu itu pun sebenarnya telah berlangsung selama dua setengah tahun dan telah terpenuhi ketika pertemuan antar keduanya berlangsung pada bulan lalu, tepatnya tanggal 7 April 2025 di Menteng.

Dilansir dari jppn.com, Sabtu (10/5), Efriza selaku peneliti senior di Citra Institute, menyebut bahwa informasi yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri tersebut menunjukkan hubungan serta kesepakatan yang baik di antara keduanya.

Dirinya juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan isyarat terkait keduanya yang tengah berupaya untuk mempererat hubungan. Bila demikian, maka dukungan yang diberikan PDI-P pun akan sampai pada pembahasan terkait dampak dari tindakan tersebut.

Efriza turut menambahkan bahwa pertemuan tersebut juga merupakan impian yang dimiliki Presiden Prabowo. Sebab dengan demikian, dukungan yang berasal dari mantan presiden Indonesia terhadap pemerintahannya pun telah tercapai.

Selain itu, dukungan parlemen pun Presiden Prabowo dapatkan bila seluruh partai mendukungnya. Efriza meyakini hal tersebut ke depannya akan meringankan proses penyusunan kebijakan.

Dirinya turut menambahkan, bila hal tersebut tercapai, maka posisi oposisi di dalam pemerintahan pun menjadi kosong. Kekosongan ini nantinya kemungkinan besar akan diisi oleh masyarakat sipil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.