Detak Tribe – China dikabarkan menarik larangan terhadap maskapai penerbangan sehubungan dengan penerimaan pengiriman pesawat Boeing. Hal ini pun rencananya akan dilakukan selama sebulan.
Tindakan ini dilakukan usai kesepakatan negosiasi terkait perang dagang yang berlangsung antar China dengan Amerika Serikat.
Dengan demikian, pengiriman terhadap pesawat buatan Amerika Serikat tersebut dapat dilanjutkan mulai minggu ini. Kelonggaran untuk melakukan pengiriman sesuai dengan waktu serta ketentuan pun diberikan kepada maskapai penerbangan.
Lebih lanjut, sepanjang tahun 2025 ini, Boeing dikabarkan menyasar melakukan transaksi dan pengiriman sebanyak 50 unit ke China. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kelly Ortberg selaku CEO Boeing.
Sementara itu, Donald Trump selaku Presiden ke-47 AS, menjelaskan kesepakatan antar dua negara ini merupakan perubahan secara total terhadap arah dalam ikatan perdagangan yang terjalin.
Jumlah tarif lebih yang sebelumnya ditetapkan ke China sebesar 145 persen diketahui dipotong menjadi 30 persen. Pemotongan ini berlaku setelah gencatan perang dagang dengan pihak Amerika Serikat.
Pemangkasan tersebut juga berlaku kepada Amerika Serikat yang jumlahnya kini sebesar 10 persen. Sebelum kesepakatan antar kedua negara terjadi, Amerika Serikat diketahui menerima tarif ekstra sebesar 125 persen.
Meski demikian, kondisi ini sebenarnya takkan berlangsung lama, terutama bila perang dagang antar kedua negara yang kuat dalam ekonomi tersebut tak selesai selama masa penangguhan 90 hari.
Permintaan klarifikasi yang datang dari media dan ditujukan kepada pihak Kementerian Luar Negeri China pun sampai saat ini belum direspons.
Lebih lanjut, tindakan serupa juga ditunjukkan oleh pihak Administrasi Penerbangan Sipil di China dan juru bicara Boeing. Kedua pihak berhati-hati dengan tidak memberi tanggapan secara cepat terkait kondisi terkini.
Meski demikian, China diprediksi akan melakukan permintaan terhadap pesawat global yang jumlahnya mencapai 20 persen. Jumlah tersebut berlangsung sepanjang dua puluh tahun ke depan.
Hal ini pun tercermin melalui produksi yang Boeing lakukan sepanjang tahun 2018 lalu. Pada tahun tersebut, hampir seperempat pesawat tercatat diproduksi guna mencukupi pesanan yang diberikan oleh China.
Pengiriman pesawat Boeing yang terjadi pada saat ini pun diharapkan akan memperbaiki hubungan antara China dan Amerika Serikat, utamanya terhadap koneksi dalam dunia perdagangan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.