News

Longsor Terjadi di Lokasi Tambang Cirebon, Media Luar Negeri Soroti Insiden Ini

×

Longsor Terjadi di Lokasi Tambang Cirebon, Media Luar Negeri Soroti Insiden Ini

Sebarkan artikel ini
Longsor Terjadi di Lokasi Tambang Cirebon, Media Luar Negeri Soroti Insiden Ini
Petugas gabungan membawa jenazah korban tambang longsor di Cirebon, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom)

Detak TribeLongsor dikabarkan terjadi di area pertambangan yang terletak di Jawa Barat, tepatnya di Cirebon. Peristiwa ini terjadi kemarin pagi, Jumat (30/5). Video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan para warga sekitar yang berlari.

Akibat insiden ini, sebanyak 14 korban dilaporkan meninggal dunia. Penyebab longsornya pertambangan tersebut diduga karena kekeliruan penggunaan metode dalam menambang.

Hal ini dibenarkan oleh Bambang Tirto Yuliono, yakni Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat. Bambang menyebut bahwa metode yang semestinya digunakan adalah terasering, yakni penambangan yang dimulai terlebih dahulu dari atas dan dilanjutkan ke bawah.

Hasil temuan menunjukkan bahwa metode yang digunakan justru sebaliknya. Kepala Dinas ESDM Jawa Barat ini pun menyebut telah berkali-kali mengingatkan hal tersebut kepada inspektur tambang. Peristiwa ini akhirnya disorot oleh media-media internasional.

Salah satunya oleh Xinhua, media asal China. Xinhua menulis insiden ini menyebabkan 12 korban mengalami sejumlah luka. Sementara tujuh korban lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Xinhua juga menulis korban telah dibawa ke Rumah Sakit Sumber Hurip di Cirebon. Pencarian terhadap tiga orang pun masih terus dilakukan oleh personel gabungan yang terdiri dari TNI, pihak kepolisian, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, serta para relawan.

Media selanjutnya yang mengabarkan peristiwa ini adalah Al Jazeera. Media asal Qatar ini menulis terdapat korban yang tertimbun longsor dan belum ditemukan oleh tim pencari.

Selain itu, Al Jazeera juga menulis bahwa rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan para tim penyelamat yang terus berjuang untuk menemukan jenazah yang berada di lokasi longsor.

Lebih lanjut, The New Indian Express, yakni media asal India, menulis tambang yang beroperasi di Gunung Kuda dijalankan oleh perusahaan yang sah.

The New Indian Express turut menulis bahwa Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat memperkirakan operasi pertambangan tersebut dijalankan dengan standar keselamatan yang rendah.

Media ini juga turut menyoroti bahwa peristiwa ini sebelumnya pernah terjadi pada bulan Februari lalu tanpa adanya korban jiwa.

Terakhir, media internasional lain yang turut memperhatikan insiden ini adalah ABC yang berasal dari Australia. ABC menulis proses pencarian korban dalam peristiwa ini kembali dilanjutkan pada hari ini (31/5) usai berhenti selama sehari.

Sama seperti The New Indian Express, ABC turut menyinggung peristiwa ini telah terjadi sebanyak dua kali. ABC juga menulis bahwa Dedi Mulyadi saat itu turut mendatangi lokasi kejadian dan melakukan identifikasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.