Politik

Ketika Pilpres Korsel 2025 Diwarnai Pertarungan Sengit, Dukun dan AI Sampai Turun Tangan

×

Ketika Pilpres Korsel 2025 Diwarnai Pertarungan Sengit, Dukun dan AI Sampai Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Ketika Pilpres Korsel 2025 Diwarnai Pertarungan Sengit, Dukun dan AI Sampai Turun Tangan
Ilustrasi mudang Korea Selatan. (hplouffe/wikipedia.org)

Detak Tribe – Ada yang menarik dari Pemilihan Presiden Korea Selatan pada hari ini, Selasa, 3 Juni 2025.

Pasalnya hal ini karena pertarungan yang terjadi antar para mudang atau dukun sampai dengan penggunaan AI atau kecerdasan buatan.

Organisasi perdukunan terbesar di negeri ginseng ini menyebut bahwa praktik perdukunan di negaranya mencapai 300.000 orang. Hal ini disebut tak lepas dari kebudayaan maupun kepercayaan yang negara tersebut miliki selama beratus-ratus tahun lamanya.

Bersumber dari AFP (3/6), salah seorang mudang bernama Yang Su Bong menyebut bahwa Lee Jae-myung yang berasal dari Partai Demokrat Korea Selatan akan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi politik ini.

Yang pun menjelaskan prediksi tersebut telah dirinya peroleh sejak beberapa tahun yang lalu.

Prediksi ini sebenarnya tak jauh meleset dari pergolakan politik yang berlangsung di Korea Selatan hingga hari ini. Mengingat Lee Jae-myung juga calon yang kuat dan terdepan dalam pemilihan ini.

Prediksi yang dikeluarkan tersebut juga tak jauh berbeda dengan hasil jajak pendapat utama sementara. Hasil tersebut menunjukkan bahwa saat ini Lee berada di posisi pertama dan unggul dari empat calon lainnya.

Lebih lanjut, survei teranyar yang dilakukan Gallup memperlihatkan sebanyak 49 responden mendukung Lee sebagai calon presiden teratas. Sementara posisi kedua ditempati oleh Kim Moon-soo dengan jumlah responden pendukung sebanyak 35 persen.

Di lain sisi, seorang dukun bernama Lee Dong-hyeon menyebut bahwa dirinya tak benar-benar yakin Lee Jae-myung sanggup menekan gejolak politik yang berlangsung di Korea Selatan, sekalipun dirinya merupakan kandidat terkuat.

Dalam penglihatannya, Lee Dong-hyeon menjelaskan bahwa pertempuran besar-besaran akan berlangsung usai dua tahun pertama pemerintahan yang berjalan dengan stabil.

Hal serupa turut diungkapkan oleh dukun lainnya, yakni Hong Myeong-hui. Dirinya memprediksi bahwa masa depan Semenanjung Korea akan penuh dengan tantangan yang silih berganti.

Lebih lanjut, dirinya juga menggambarkan sosok Kim Moon-soo sebagai pribadi yang menyimpan api tenang. Berbeda dengan Kim, Lee Jae-myung disebut memiliki energi serupa dengan api liar pada musim semi yang cepat dan menghanguskan.

Tak hanya praktik perdukunan, Pilpres Korea Selatan juga melibatkan AI. Kecerdasan buatan seolah tak ingin tertinggal untuk dilibatkan dalam kontestasi ini.

Kandidat Lee Jae-myung pun dikabarkan pernah menjadi korban kampanye hitam dengan penggunaan kecerdasan buatan. Lee sering dituduh memiliki hubungan yang spesial dengan pihak China.

Isu tersebut akhirnya dimanfaatkan dengan foto AI yang beredar dan menunjukkan Lee sedang bersujud di depan patung mendiang Mao Zedong, pemimpin China yang masyhur.

Dilansir dari AFP (3/6), Choi Jin Bong, profesor komunikasi media di Sungkonghoe University, menyebut bahwa cara tersebut sengaja digunakan untuk melemahkan posisi Lee yang tak dapat dipungkiri akan memenangi pertarungan politik ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.