Detak Tribe – Bagi Fr. Egi Lake, menjadi Author of The Month di Detak Pustaka selama beberapa bulan di tahun 2025 menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ia menyebut, pencapaian ini merupakan rahmat dari Tuhan.
Pasalnya, buku Antara Jubah dan Kamu adalah karya perdananya, dan ia sendiri tidak pernah menyangka bahwa banyak orang akan mengenalnya lewat buku ini.
“Bagi saya ini suatu penghargaan yang berkesan. Saya memaknainya sebagai rahmat, karena dari buku perdana saya ini, saya bisa dikenal banyak orang. Semua ini semata-mata karena rahmat Tuhan,” ujar Egi.
Terinspirasi dari Kisah Singkat
Kisah dalam Antara Jubah dan Kamu lahir dari refleksi Egi setelah membaca sebuah buku rohani. Dari cerita singkat itulah ia terdorong untuk menulis cerita versi lebih Panjang. Meski murni imajinasi reflektif, Egi mengaku banyak belajar tentang medan pastoral seorang calon imam serta tantangan yang menyertainya.
Novel ini bercerita tentang kisah cinta Frater Roman dan Amanda, yang sarat dengan pesan tentang ketulusan, pilihan hidup, serta bagaimana iman dan cinta tidak selalu diwujudkan dalam bentuk yang sama dengan keinginan manusia.
Pesan untuk Pembaca
Dalam wawancara, Egi menyampaikan rasa terima kasih kepada para pembaca yang sudah membeli dan menikmati karyanya. Ia berharap buku ini bisa menjadi motivasi bagi siapa saja yang ingin menulis.
“Jangan takut untuk menulis dan berimajinasi. Semoga lahir penulis-penulis hebat yang berani menuangkan ide-idenya,” ucapnya.
Kisah Unik Saat Menulis
Ada satu momen berkesan bagi Egi saat menulis buku ini. Ia sempat ingin berhenti karena menganggap ceritanya hanya sekadar refleksi kecil. Namun, ketika ia kembali membaca naskahnya, Egi tersenyum sendiri karena merasa kisahnya menarik.
Akhirnya, ia melanjutkan menulis hingga tuntas dan memberanikan diri mencari penerbit. Dari sanalah ia bertemu dengan Detak Pustaka yang kemudian menerbitkan bukunya.
Menariknya lagi, Antara Jubah dan Kamu tidak hanya diminati di Indonesia, tetapi juga oleh pembaca dari Timor Leste, Malaysia, dan Singapura. Sayangnya, Egi masih terkendala distribusi untuk memenuhi permintaan di luar negeri.
Menulis di Tengah Kesibukan
Selain menjadi penulis, Egi saat ini tengah menempuh formasi calon imam di Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui, Kupang. Ia sudah memasuki tahun ke-4 dan mengaku kegiatan akademik maupun seminari cukup padat. Namun, ia tetap bisa menulis dengan manajemen waktu yang baik.
“Tentu tuntutan akademik cukup padat, tetapi saya selalu mengatur waktu. Saat ada waktu luang, saya menulis. Kadang melelahkan, namun semangat menulis mendorong saya untuk terus berkarya. Yang penting punya manajemen waktu, semangat menulis, dan selalu bersyukur atas setiap pencapaian,” tuturnya.
Bestseller selama 5 Bulan
Keberhasilan Antara Jubah dan Kamu tak berhenti di situ. Buku ini bahkan berhasil masuk jajaran top best seller selama lima bulan di tahun 2025. Pencapaian yang luar biasa untuk sebuah karya perdana, sekaligus bukti bahwa kisah sederhana yang ditulis dengan hati bisa menyentuh banyak orang.
Perjalanan Fr. Egi Lake membuktikan bahwa menulis bukan hanya soal bakat, tetapi juga keberanian untuk menuangkan ide dan konsistensi dalam berkarya. Jika kamu tertarik membaca karya Egi ini, kamu bisa langsung klik tautan berikut: Antara Jubah dan Kamu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.