Detak Tribe – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, berencana memperluas pelaksanaan program pendidikan karakter ke seluruh SMP di Kota Bandung. Keputusan ini diambil setelah program tersebut terbukti membawa perubahan perilaku siswa ke arah positif.
Mulai pekan depan, kegiatan akan digelar dua kali dalam sebulan, tepatnya pada hari Jumat pekan kedua dan ketiga dengan jadwal belajar pukul 07.00–14.30 WIB. Farhan menyebut, selain melibatkan unsur TNI dan Polri, kegiatan ini juga bekerja sama dengan guru PKN, PJOK, serta guru dari mata pelajaran lain.
Ia juga menuturkan, sasaran utama program adalah siswa kelas IX SMP yang dinilai memerlukan penguatan pembinaan karakter. Tujuannya agar para pelajar mampu membangun karakter unggulan di sekolah masing-masing.
Program ini sebelumnya sudah diujicobakan di empat sekolah, yakni SMP Negeri 5, 13, 33, dan 49 Kota Bandung. Dari hasil uji coba tersebut, dampaknya dinilai signifikan. Kepercayaan diri siswa meningkat 60 persen, kondisi kelas lebih kondusif sebesar 70 persen, dan ketertiban saat upacara bendera mencapai 85 persen.
Evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama tim ahli dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga menunjukkan bahwa hanya dalam empat kali pertemuan per bulan, siswa sudah mengalami perubahan perilaku yang positif.
Melihat keberhasilan itu, Farhan menargetkan pada Desember mendatang seluruh siswa kelas IX SMP Negeri di Kota Bandung sudah merasakan pembelajaran pendidikan karakter.
Menurutnya, hasil evaluasi ini akan menjadi bahan pertimbangan Pemkot Bandung dalam menyusun kebijakan muatan lokal di sekolah. Program tersebut akan terus disempurnakan dengan menyesuaikan silabus materi sesuai kebutuhan dan cara belajar siswa.
“Dinas Pendidikan, tim ahli, dan TNI-Polri terus memperbaiki agar di tahun depan pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik peserta didik di Kota Bandung dapat tumbuh dan berkembang, sehingga mereka menjadi generasi yang unggul, mandiri, bertanggung jawab, dan sukses,” kata Farhan, Minggu (07/09/2025).
Ia menambahkan, program penguatan karakter ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem pendidikan di Kota Bandung. Dengan menghadirkan pembelajaran karakter yang humanis, menurutnya, siswa tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
Farhan mengungkapkan, gagasan program pendidikan karakter berawal dari keprihatinannya ketika mengikuti patroli jam malam bersama Polrestabes Bandung. Saat itu, ditemukan 50 persen pelanggar merupakan siswa SMP kelas VIII dan IX.
Oleh karena itu, pendidikan bela negara yang dikemas sebagai muatan lokal di SMP diharapkan mampu mencegah siswa terjerumus dalam pengaruh negatif.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.
