News

Pidato Panas Benjamin Netanyahu di Sidang PBB, Kecam Negara Barat yang Akui Palestina

×

Pidato Panas Benjamin Netanyahu di Sidang PBB, Kecam Negara Barat yang Akui Palestina

Sebarkan artikel ini
Pidato Panas Benjamin Netanyahu di Sidang PBB, Kecam Negara Barat yang Akui Palestina
PM Israel, Benjamin Netanyahu. (REUTERS/Shannon Stapleton).

Detak Tribe – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melancarkan kecaman keras—saat sidang PBB—terhadap sejumlah negara Barat yang baru-baru ini menyatakan pengakuan atas negara Palestina. Menurutnya, langkah tersebut mengirimkan pesan berbahaya bahwa “membunuh orang Yahudi membuahkan hasil.”

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Benjamin Netanyahu menolak tegas berbagai langkah diplomatik dari sekutu utama Amerika Serikat yang dinilai semakin memperdalam isolasi Israel di mata internasional terkait perang hampir dua tahun melawan militan Hamas di Gaza.

“Minggu ini, para pemimpin Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan negara-negara lain tanpa syarat mengakui negara Palestina. Mereka melakukannya setelah kengerian yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober—kengerian yang saat itu didukung hampir 90% warga Palestina,” ujar Netanyahu.

Ia kemudian menambahkan, “Tahukah Anda pesan apa yang disampaikan para pemimpin yang mengakui negara Palestina minggu ini kepada Palestina? Pesan yang sangat jelas: ‘membunuh orang Yahudi membuahkan hasil’.”

Netanyahu juga menegaskan bahwa di bawah pemerintahan sayap kanan paling keras dalam sejarah Israel, tidak akan pernah ada negara Palestina. Hal itu ia sampaikan di tengah terus berlanjutnya konflik dengan Hamas setelah serangan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, berdasarkan data pemerintah setempat.

Sebaliknya, otoritas kesehatan di Gaza mencatat lebih dari 65.000 warga tewas akibat serangan militer Israel, dengan sebagian besar wilayah Gaza kini rata dengan tanah.

Momen pidato Netanyahu pun berlangsung tegang. Sejumlah delegasi memilih keluar ruangan ketika ia naik ke podium, sementara sebagian hadirin yang berada di balkon justru memberikan tepuk tangan meriah. Di luar gedung, ribuan massa pro-Palestina menggelar aksi demonstrasi hingga memblokir arus lalu lintas di kawasan Times Square, New York.

“Seiring waktu, banyak pemimpin dunia menyerah. Mereka tunduk pada tekanan media yang bias, konstituen Islam radikal, serta massa antisemit. Ada pepatah yang berbunyi: ‘Ketika keadaan menjadi sulit, yang tangguh akan terus maju.’ Namun, bagi banyak negara di sini, ketika keadaan sulit, mereka justru menyerah,” ucap Netanyahu.

Ia juga menyebut bahwa sejumlah pemimpin dunia, meski mengecam Israel secara terbuka, diam-diam berterima kasih atas bantuan intelijen Israel yang dinilai berperan mencegah serangan teror di ibu kota mereka.

Menanggapi pernyataan Netanyahu, kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebut pidato tersebut penuh kebohongan dan kontradiksi mencolok. Hamas mengutuknya sebagai upaya putus asa untuk membenarkan kejahatan perang dan tindakan genosida.

Perdana Menteri Irlandia, Micheal Martin, yang berbicara setelah Netanyahu, juga mengkritik keras Israel. Ia menilai tindakan Israel di Gaza merupakan pengabaian terhadap semua norma, aturan, dan hukum internasional.

Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu terkait dugaan kejahatan perang dalam konflik Gaza. Israel menolak yurisdiksi ICC dan menyangkal tuduhan tersebut. Netanyahu sendiri membantah keras, menyebut dakwaan itu sebagai tuduhan palsu genosida.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.