BisnisNews

Danantara Jadi Pemegang Saham di Tujuh Proyek WTE, Rosan Pastikan Proyek Berjalan Lancar

×

Danantara Jadi Pemegang Saham di Tujuh Proyek WTE, Rosan Pastikan Proyek Berjalan Lancar

Sebarkan artikel ini
Danantara Jadi Pemegang Saham di Tujuh Proyek WTE, Rosan Pastikan Proyek Berjalan Lancar
CEO Danantara, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10/2025). (kompas.com/Debrinata Rizky).

Detak Tribe – Danantara akan menjadi pemegang saham dalam tujuh proyek waste to energy (WTE) atau Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Hal itu disampaikan CEO Danantara, Rosan Roeslani, usai menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

“Oh iya, iya. Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek WTE itu ya. Untuk memastikan bahwa proyek itu jalan, jalan dengan baik dan benar,” ujar Rosan.

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan bahwa sampah yang akan diolah bukan hanya yang baru, tetapi juga sampah lama.

“Bukan teknologi baru, ini teknologi yang paling latest, teknologi yang sudah digunakan di China, Jepang, Singapura, dan negara-negara lainnya,” tambahnya.

Ia mencontohkan, tempat pembuangan akhir (TPA) seperti Bantargebang yang kini menampung sekitar 55 juta ton sampah juga akan menjadi bagian dari proyek pengolahan tersebut. “Harapannya nanti TPA-TPA itu bisa lebih bersih, dan volume sampahnya lama-lama berkurang hingga akhirnya bisa hilang,” tutur Rosan.

Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa sebanyak 204 investor, baik dari dalam maupun luar negeri, tertarik mengikuti tender proyek WTE atau PSEL yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.

“Proses seleksinya diharapkan bisa dimulai pertengahan November, dan bidding-nya berjalan sampai awal tahun depan. Tapi proyek ini tetap jalan, mau ada investor atau tidak,” tegasnya.

Menurut Rosan, Danantara berperan penting dalam menarik investor agar proyek dapat berjalan lancar. “Semua aturannya sudah jelas. Ada tujuh lokasi yang siap, bukan hanya dari sisi ketersediaan sampah, tapi juga lahan, air, dan listriknya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kesiapan jalur distribusi dari PT PLN (Persero) juga menjadi faktor penting agar proyek bisa berjalan secara komprehensif.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, memaparkan tujuh daerah yang siap melaksanakan groundbreaking proyek WTE. Ketujuh wilayah tersebut meliputi Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bogor, Tangerang Raya, Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

Zulhas menjelaskan, Indonesia sebenarnya sudah tertinggal dalam pengelolaan sampah hingga akhirnya pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

“Sampah yang selama ini menimbulkan penyakit, melalui Perpres itu insyaallah akan berubah menjadi energi listrik, membuka lapangan kerja, dan menjadi sumber energi terbarukan,” tutup Zulhas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.