BisnisNews

Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Janjikan Pelunasan dari Uang Rampasan Koruptor

×

Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Janjikan Pelunasan dari Uang Rampasan Koruptor

Sebarkan artikel ini
Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Janjikan Pelunasan dari Uang Rampasan Koruptor
Kereta cepat Whoosh. (kompas.com/Krisda Tiofani).

Detak Tribe – Polemik panjang soal utang besar proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) atau Whoosh akhirnya mulai menemukan titik terang. Setelah berbagai kementerian dan lembaga saling mencari jalan keluar untuk membayar utang tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto kini turun tangan langsung.

Kepala Negara menegaskan akan mengambil tanggung jawab penuh atas pelunasan utang Whoosh. Bahkan, Prabowo menyebut uang hasil rampasan dari para koruptor bakal digunakan untuk membayar utang tersebut.

Prabowo menilai, proyek Whoosh tidak semestinya dilihat dari sisi untung dan rugi semata, melainkan dari manfaat yang dirasakan masyarakat. Menurutnya, seluruh sarana transportasi publik merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah karena termasuk dalam mekanisme public service obligation (PSO).

“Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Semua pabrik transportasi di seluruh dunia jangan dihitung untung rugi, tapi manfaatnya untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (04/11/2025).

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memperpanjang perdebatan soal utang proyek kereta cepat tersebut. “Enggak usah khawatir, ribut-ribut soal Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” tegasnya.

Prabowo menyebut, dirinya telah melakukan perhitungan matang terhadap kondisi keuangan proyek tersebut dan memastikan semuanya masih terkendali. “Indonesia bukan negara sembarangan. Saya hitung, enggak masalah. PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” ujarnya.

Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resmi PT KAI, anak usaha KAI yaitu PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), tercatat merugi hingga Rp4,195 triliun sepanjang 2024. Jika dihitung rata-rata, kerugian konsorsium BUMN tersebut mencapai sekitar Rp11,493 miliar per hari.

Untuk mengatasi hal itu, Prabowo menyebut pemerintah akan membayar utang Whoosh sebesar Rp1,2 triliun per tahun. “Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun,” ujarnya.

Ia memastikan dana untuk membayar utang ke pihak China sudah tersedia dan bersumber dari hasil penghematan serta uang hasil pengembalian dari para koruptor.

“Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi, setelah diambil negara, saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara-saudara, bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita, untuk rakyat semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo juga menekankan bahwa semua uang yang digunakan negara, termasuk untuk proyek transportasi publik, berasal dari rakyat melalui pajak. Ia mencontohkan bahwa pemerintah selama ini juga memberikan subsidi besar untuk tarif kereta api.

“Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran,” jelasnya.

Prabowo pun menegaskan kembali bahwa keberadaan proyek Whoosh bukan semata tentang keuntungan finansial, melainkan soal manfaat besar yang dirasakan masyarakat, seperti mengurangi kemacetan, menekan polusi, dan mempercepat perjalanan antarwilayah.

“Manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan. Ini semua harus dihitung,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.