Detak Tribe – Bocah berusia 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang menghilang selama delapan bulan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Polisi mengungkap bahwa jasad yang diduga Alvaro ditemukan dalam bentuk kerangka manusia.
“Baru ditemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Lilipaly, dikutip dari detik.com, Minggu (23/11/2025).
Meski demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan secara mutlak bahwa kerangka tersebut milik Alvaro. Proses pemeriksaan DNA dan uji laboratorium forensik masih berlangsung. “Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya,” kata Nicolas.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, membenarkan bahwa sudah ada satu orang yang diamankan terkait penemuan jasad ini. “Tersangka sudah diamankan,” ujarnya singkat.
Kronologi Hilangnya Alvaro
Kasus ini mencuat sejak 6 Maret 2025, ketika Alvaro dinyatakan hilang menjelang waktu magrib. Ibunya, Arumi, menjelaskan bahwa putranya memang rutin berangkat ke masjid dekat rumah untuk melaksanakan salat magrib selama Ramadan.
Namun pada hari itu, Alvaro yang keluar rumah sejak sore tak pernah kembali hingga malam. Arumi yang mulai curiga langsung mencari ke berbagai titik, termasuk memeriksa seluruh rekaman CCTV di sekitar lingkungan rumah.
“Dari habis magrib itu nggak pulang-pulang. Jam 7, jam 8 dicari juga nggak ada. Sampai jam 10 lah, nggak ada. Kita tanya teman-temannya yang biasa salat bareng, katanya dari sore nggak sama Alvaro. Berarti besar kemungkinan dia diculik sebelum salat magrib,” kata Arumi dilansir dari detikcom, Kamis (17/04/2025).
Karena tidak menemukan jejak anaknya, Arumi berniat melapor ke polisi pada malam yang sama. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan proses pencarian.
Selain melapor, Arumi dan keluarga juga melakukan pencarian mandiri. Mereka menyebarkan poster ke berbagai penjuru Jakarta hingga ke luar wilayah. Media sosial juga dimanfaatkan untuk memperluas informasi hilangnya Alvaro.
Meski tidak ada telepon permintaan tebusan seperti pola penculikan pada umumnya, Arumi justru banyak menerima tipuan dari orang-orang yang mengaku mengetahui lokasi anaknya.
“Malah banyak yang nipu. Bilangnya anaknya saya di sini, di sana. Sampai Bekasi juga kita datengin, nggak ada. Padahal itu malam-malam. Tapi namanya anak ya, kita samperin,” ucapnya.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota keluarga, termasuk keluarga dari pihak ayah yang telah berpisah dengan Arumi. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi bahwa Alvaro berada di pihak mana pun.
“Mereka juga sudah diperiksa, bahkan dibawa ke rumah. Emang nggak sama mereka dan mereka juga ikut nyari,” jelas Arumi.
Ia menegaskan bahwa keluarganya selalu hidup rukun dengan para tetangga dan tidak memiliki konflik yang bisa memicu kejadian seperti ini.
“Banyak yang nanya soal itu. Tapi sebenarnya nggak ada. Hidup lurus-lurus aja. Papa saya juga RT di situ, baik-baik aja. Sekarang sudah di titik pasrah, nggak tahu lagi harus gimana,” ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.












