News

Trump Klaim Thailand dan Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran Perbatasan

×

Trump Klaim Thailand dan Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran Perbatasan

Sebarkan artikel ini
Trump Klaim Thailand dan Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran Perbatasan
Deklarasi damai antara Thailand dan Kamboja. (AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS).

Detak Tribe – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa Thailand dan Kamboja telah sepakat menghentikan pertempuran di wilayah perbatasan yang selama ini menjadi sengketa kedua negara. Kesepakatan ini tercapai setelah konflik terbaru menewaskan sedikitnya 20 orang dalam sepekan terakhir.

Mengutip laporan AFP, Sabtu (13/12/2025), bentrokan antara dua negara Asia Tenggara tersebut dipicu oleh perselisihan lama terkait penetapan batas wilayah sepanjang sekitar 800 kilometer yang berasal dari era kolonial.

Konflik ini juga berdampak besar terhadap warga sipil, dengan sekitar setengah juta orang terpaksa mengungsi dari wilayah perbatasan di kedua negara. Baik Thailand maupun Kamboja, saling menuding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kembali pecahnya konflik pertempuran perbatasan.

Trump menyampaikan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, terkait situasi tersebut. Pernyataan itu disampaikannya melalui platform media sosial miliknya, Truth Social.

“Saya telah melakukan percakapan yang sangat baik pagi ini dengan Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengenai kembali berkobarnya perang yang telah berlangsung lama di antara mereka,” tulis Trump.

Dalam percakapan tersebut, Trump menyebut kedua negara telah sepakat menghentikan seluruh aksi tembak-menembak mulai malam ini dan kembali pada perjanjian perdamaian awal yang sebelumnya dicapai pada Juli lalu. Kesepakatan itu, menurut Trump, juga difasilitasi oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

“Mereka telah setuju untuk menghentikan semua penembakan mulai malam ini dan kembali ke perjanjian perdamaian awal yang dibuat dengan saya, dan mereka, dengan bantuan Perdana Menteri Malaysia yang hebat, Anwar Ibrahim,” lanjutnya.

Trump juga menyatakan bahwa Thailand dan Kamboja siap membuka babak baru hubungan damai serta memperkuat kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat. Ia pun menyampaikan apresiasi khusus kepada Anwar Ibrahim atas perannya dalam membantu proses perdamaian tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, juga mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan Trump. Ia menegaskan bahwa Kamboja telah menyatakan kesediaannya untuk mematuhi gencatan senjata.

“Perlu diumumkan kepada dunia bahwa Kamboja akan mematuhi gencatan senjata,” kata Anutin.

Ia menambahkan bahwa pihak yang melanggar kesepakatan harus bertanggung jawab memperbaiki situasi, bukan pihak yang dirugikan. Anutin juga menilai percakapannya dengan Trump berlangsung dengan baik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.