News

Anies Baswedan Kritik Koneksi Kalahkan Kompetensi di Indonesia

×

Anies Baswedan Kritik Koneksi Kalahkan Kompetensi di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Anies Baswedan Kritik Koneksi Kalahkan Kompetensi di Indonesia
Ilustrasi potret Anies Baswedan (Picture, Arsip Document Aniesbaswedan.com)

Detak Tribe – Anies Baswedan, kembali menyuarakan kritik tajam terhadap kondisi sosial-politik di Indonesia.  Melalui sebuah forum publik, Anies Baswedan menyampaikan bahwa luka lama yang belum sembuh di Tanah Air adalah ketidakadilan sistemik, di mana kompetensi sering dikalahkan oleh koneksi.

Menurut Anies Baswedan, situasi ini mencerminkan rendahnya penerapan meritokrasi di berbagai sektor, baik pemerintahan maupun swasta.

Anies menyebut bahwa banyak individu berbakat dan berintegritas yang tersingkir karena tidak memiliki akses jaringan kekuasaan atau kedekatan dengan elit tertentu.

“Ini luka sosial yang belum sembuh. Banyak orang cakap, punya gagasan, tapi tak punya akses. Akibatnya, koneksi lebih dihargai daripada kemampuan nyata,” pernyataan Anies yang dikutip dalam berita CNN Indonesia.

Anies Baswedan juga menekankan bahwa praktik semacam ini berbahaya bagi masa depan bangsa. Jika koneksi terus menjadi alat utama dalam menentukan siapa yang layak memimpin atau menduduki posisi strategis, maka akan tercipta generasi yang apatis dan kehilangan harapan terhadap keadilan sosial.

Lebih lanjut, Anies Baswedan pun menyoroti perlunya reformasi sistem rekrutmen di sektor publik dan swasta agar benar-benar mengedepankan kualitas, integritas, dan kompetensi. Ia mendorong terciptanya ekosistem yang adil dan transparan, di mana setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama, tanpa harus bergantung pada latar belakang sosial atau jaringan kekuasaan.

Seruan Anies Baswedan ini mendapat banyak respons dari publik, terutama di media sosial, di mana banyak netizen mengakui bahwa fenomena “koneksi mengalahkan kompetensi” memang nyata dan merugikan banyak pihak.

Dengan terus mengangkat isu ketimpangan sosial, Anies Baswedan menunjukkan konsistensinya sebagai tokoh publik yang mendorong perubahan sistemik demi keadilan dan kemajuan bangsa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.