BisnisTeknologi

Aplikasi Temu akan Secepatnya Diblokir Kominfo

×

Aplikasi Temu akan Secepatnya Diblokir Kominfo

Sebarkan artikel ini
Aplikasi Temu akan Secepatnya Diblokir Kominfo
Aplikasi Temu akan cecepatnya diblokir Kominfo. (Google Play)

Detak Tribe – Budi Arie Setiadi selaku Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menyatakan akan memblokir aplikasi marketplace Temu secepatnya.

Budi Arie turut menyatakan bahwa telah bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UMKM terkait rencana ini.

Temu merupakan marketplace asal China yang diduga membahayakan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM di Indonesia.

PSE atau platform Temu dianggap tak memenuhi syarat serta ketentuan di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan Indonesia harus memblokir aplikasi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Prabu Revolusi selaku Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik atau IKP, menyatakan telah memiliki mekanisme tersendiri terkait take down serta blokir terhadap aplikasi.

Proses untuk melakukan hal itu dikatakan tak memakan waktu yang lama dan platform juga akan mengikutinya. Ke depannya, aplikasi Temu yang berada di AppStore maupun Google Play Store di Indonesia tak lagi bisa diunduh.

Tampilan aplikasi tersebut dikatakan akan tetap terlihat, namun tak lagi dapat diunduh karena tak sesuai dengan region atau wilayah.

Temu merupakan aplikasi cross-border atau lintas negara yang berasal dari China. Aplikasi ini mirip dengan layanan yang ada di Shopee, Tokopedia, Bulapak, serta aplikasi sejenis lainnya.

Hal yang membedakan Temu dengan aplikasi sejenis adalah metode penjualan yang menggunakan metode Factory to Consumer. Metode tersebut membuat barang yang dijual ke konsumen berasal dari pabriknya langsung.

Metode ini juga membuat harga barang yang didapat oleh konsumen lebih murah bila dibandingkan dengan platform sejenisnya. Barang-barang yang dijual di aplikasi Temu berasal dari luar negeri dan hal ini yang memberi dampak buruk terhadap UMKM di Indonesia.

Aplikasi Temu dinilai lebih berbahaya dibandingkan TikTok Shop karena tak memiliki afiliator maupun reseller. Pabrik di China juga diketahui memproduksi barang secara massal dan hal ini tentu jauh berbeda dengan kemampuan produksi pelaku UMKM di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *