BudayaNews

Arca Ganesha Terbesar di Semarang Dikabarkan Dirusak, Dugaan Terkini Sebut Kaitannya dengan Ritual

×

Arca Ganesha Terbesar di Semarang Dikabarkan Dirusak, Dugaan Terkini Sebut Kaitannya dengan Ritual

Sebarkan artikel ini
Arca Ganesha Terbesar di Semarang Dikabarkan Dirusak, Dugaan Terkini Sebut Kaitannya dengan Ritual
Arca Ganesha terbesar di Semarang dikabarkan dirusak, dugaan terkini sebut kaitannya dengan ritual. (Jelajah Ungaran)

Detak TribeArca Ganesha Besar yang berada di situs Sikunir, Semarang, Jawa Tengah dikabarkan menjadi sasaran vandalisme. Dugaan dilakukannya tindakan ini karena proses ritual yang dilakukan.

Tri Subekso selaku Ketua Tim Ahli Cagar Budaya atau TACB Kabupaten Semarang, menyebut bahwa arca Ganesha terbesar yang berada di Kabupaten Semarang telah disiram dengan injet, yakni cairan yang di dalamnya berisi campuran dari kapur putih.

Cairan tersebut terlihat ada di bagian wajah serta badan Arca Ganesha Besar. Selain itu, botol berisi cairan yang diduga digunakan untuk mencampur injet juga dilaporkan ditemukan di dekat arca. Sebelum tinjauan dilakukan, laporan awal menyebut bahwa cairan tersebut adalah cat.

Ketua TACB Semarang ini juga menyebut bahwa dugaan penyiraman injet untuk ritual pada arca terjadi karena di kawasan arca sering dilangsungkan prosesi ngalab berkah.

Tri Subekso menjelaskan bahwa arca yang berada di situs tersebut sangat disakralkan serta dijaga keberadaannya oleh masyarakat di lingkungan sekitar. Situasi ini pun membuat masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut menjadi marah.

Langkah penanganan dikabarkan menunggu rekomendasi yang datang dari Balai Pelestarian Kebudayaan atau BPK Wilayah X.

Sementara ini, langkah penanganan yang telah dilakukan adalah memasang garis pembatas di wilayah sekitar arca.

Pada kesempatan yang sama, Tri Subekso menyebut bahwa ritual di wilayah tersebut tak dilarang. Meski demikian, tindakan menyiram arca tetap tak dibenarkan selama prosesi ritual berlangsung.

Bahkan, pada wilayah yang telah ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya pada tahun 2022 lalu juga telah ditemukan batuan candi yang diduga menjadi bagian dari berlangsungnya ritual.

Dirinya menjelaskan bahwa ritual adalah hak personal, namun yang jadi persoalan adalah aktivitas tersebut berpotensi besar merusak arca maupun objek lainnya.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah tak hanya membersihkan arca yang menjadi sasaran tak bertanggung jawab, melainkan juga menumbuhkan kesadaran di dalam masyarakat untuk menjaga dan melestarikan arca maupun situs yang ada sebagai warisan dari kebudayaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.