Detak Tribe – Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat ke-47, menyatakan rencananya untuk mengambil alih jalur Gaza.
Rencana tersebut juga menyebut bahwa warga Palestina akan direlokasi ke tempat lain. Dirinya menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengembangkan jalur Gaza secara ekonomi.
Warga Gaza yang mengetahui hal tersebut menolak keras rencana Trump. Dilansir melalui AFP pada Selasa (4/2/2025) kemarin, Hatem Azzam, seorang warga kota Rafah di Gaza Selatan, menyatakan geram terhadap pernyataan Trump yang akan memindahkan warga Gaza ke Mesir atau Yordania.
Azzam juga menilai keputusan tersebut memaksa pihak Mesir maupun Yordania untuk menerima migran. Sebagai informasi, Mesir dan Yordania telah menolak dengan tegas rencana Trump. Penolakan tersebut juga datang dari warga Gaza serta negara tetangga lainnya.
“Trump dan Netanyahu harus memahami realitas yang ada pada rakyat Palestina serta rakyat Gaza. Kami adalah orang-orang yang berakar kuat pada tanah dan kami takkan pergi,” ujar Azzam, dilansir dari AFP.
Ihab Ahmed, warga Rafah berusia 30 tahun, menyayangkan sikap Trump dan Netanyahu yang hingga saat ini tak kunjung memahami rakyat Palestina serta keterikatan mereka terhadap tanahnya.
“Kami akan tetap di tanah ini, apa pun yang terjadi. Bahkan jika itu berarti kami harus mendirikan tenda-tenda di jalan dan tinggal di dalamnya. Kami tetap berakar pada tanah ini. Dunia harus memahami pesan ini, bahwa kami takkan pergi, seperti yang terjadi tahun 1948 lalu,” terang Ahmed, dilansir melalui AFP.
Ahmed menjelaskan kepada AFP bahwa warga Palestina telah memperoleh pelajaran dari perang yang berlangsung tahun 1948 lalu. Saat itu, ratusan ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka ketika Israel didirikan. Mereka kemudian tak pernah diizinkan untuk kembali ke wilayahnya.
Sementara itu, rencana mengejutkan tersebut disampaikan Trump saat tengah melakukan konferensi pers bersama Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dan berlangsung di Washington pada hari Selasa (4/2/2025) kemarin.
Trump menyebut bahwa pihaknya akan menguasai jalur Gaza dan membersihkan semua bom berbahaya yang belum meledak di lokasi tersebut. Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa usai pihaknya mengambil alih jalur Gaza, mereka akan mengembangkan wilayah tersebut dan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan.
Trump menyebut bila rencana ini terlaksana, maka hal tersebut akan menjadi kebanggaan oleh seluruh wilayah Timur Tengah. Dirinya juga memprediksi bahwa jalur Gaza nantinya akan menjadi Riviera di Timur Tengah.
Trump berujar bahwa dirinya telah membicarakan rencana ini dengan para pemimpin regional dan memperoleh dukungan terhadap gagasan tersebut. Sementara itu, Netanyahu menyebut bahwa Trump telah berpikir secara kreatif dengan berbagai ide segar.
Dirinya juga menyebut rencana tersebut menunjukkan kesediaan untuk menembus cara berpikir yang konvensional. Netanyahu dan pihak militernya sendiri diketahui telah terlibat pertempuran sengit selama lebih dari setahun dengan kelompok Hamas di Gaza.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.