News

Belasan Ikan Paus Pilot yang Terdampar di Alor NTT Dikuburkan Warga dengan Kain Tenun

×

Belasan Ikan Paus Pilot yang Terdampar di Alor NTT Dikuburkan Warga dengan Kain Tenun

Sebarkan artikel ini
Belasan Ikan Paus Pilot yang Terdampar di Alor NTT Dikuburkan Warga dengan Kain Tenun
Belasan ikan paus pilot yang terdampar di Alor NTT dikuburkan warga dengan kain tenun. (DKP Alor)

Detak Tribe – Masyarakat dikejutkan dengan penemuan puluhan paus dalam keadaan tak bernyawa yang terdampar di Pantai Liliwera, Desa Purnama, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelumnya, berita tersebut viral karena hewan yang disebut adalah lumba-lumba. Imam Fauzi, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, mengungkap jenis mamalia tersebut adalah Globicephala macrorhynchus atau paus pilot.

Melalui Imam Fauzi, BKKPN Kupang juga menerangkan belum mengetahui dengan pasti penyebab kematian dari 50 paus pilot tersebut.

Imam Fauzi juga menerangkan bahwa BKKPN Kupang akan mengambil sampel dari paus pilot yang terdampar.

Hal ini ditujukan agar sampel dapat diuji di laboratorium Denpasar, sehingga pihaknya dapat menjelaskan penyebab kematian puluhan hewan mamalia yang terdampar tersebut.

Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak mengambil satu pun bagian dari paus pilot tersebut agar mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Sebab kematian hewan mamalia tersebut belum teridentifikasi.

Kondisi di wilayah serta perairan dinilai pihak BKKPN Kupang cukup sulit untuk dijangkau. Sehingga Imam Fauzi juga menerangkan pihaknya bekerja sama dengan Polres Alor dalam melakukan identifikasi awal pada Sabtu (07/09/2024).

Eka Blegur, pria berusia 25 tahun dan merupakan warga sekitar, menjadi orang pertama yang menemukan puluhan ikan paus pilot yang terdampar di Pantai Liliweran.

Dirinya juga menduga bahwa masih banyak ikan sejenis yang juga mati dan berada di tengah lautan.

Sementara itu, belasan paus yang mati dan terdampar di pantai telah dikuburkan oleh masyarakat pada Sabtu (07/09/2024) sore di pesisir Pantai Liliweran.

Penguburan mamalia jenis laut Globicephala macrorhynchus atau paus pilot tersebut melibatkan beberapa pihak, seperti pemerintah desa, masyarakat setempat, juga aparat kepolisian.

Warga juga diketahui menutupi ikan paus dengan kain tenun ketika dikubur. Domi Well, salah satu warga menjelaskan makna dari penutupan ikan paus dengan kain tenun sebagai bentuk penghormatan para warga untuk alam.

Dirinya menjelaskan bahwa ikan paus dikenal masyarakat sebagai hewan yang kerap menolong manusia.

Muhammad Saleh Goro, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Wilayah Kabupaten Alor, NTT, menyebut bahwa jumlah paus yang terdampar kurang lebih sebanyak 50 ekor.

Namun, berdasar pengecekan dan penemuan oleh tim, jumlah paus pilot yang mati dan terdampar adalah 17 ekor dengan jarak masing-masing sekitar 10 hingga 15 meter.

Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Saleh Goro hari ini (08/09/2024). Dirinya juga menjelaskan kematian sejumlah paus pilot diduga karena hanyut terbawa arus ke tengah lautan saat air laut tengah pasang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.