News

Bencana Longsor di Pekalongan, 600 Personel Dikerahkan untuk Pencarian Para Korban

×

Bencana Longsor di Pekalongan, 600 Personel Dikerahkan untuk Pencarian Para Korban

Sebarkan artikel ini
Bencana Longsor di Pekalongan, 600 Personel Dikerahkan untuk Pencarian Para Korban
Petugas gabungan lakukan evakuasi korban longsor Pekalongan pada Selasa (21/01/2025), (dok. BNPB).

Detak Tribe – Bencana tanah longsor melanda Desa Kesimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, pada Senin (20/01/2025) petang. Longsor yang terjadi menyebabkan 17 orang tewas, 13 luka-luka, dan 9 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, mengungkapkan bahwa longsor tersebut merusak dua rumah dan satu kafe. Dua rumah yang terdampak yaitu milik Sekretaris Desa (Sekdes) Kesimpar dan seorang pendeta. Sementara, kafe yang terdampak merupakan lokasi acara keluarga dan tempat berteduh warga saat hujan.

“Rumah Pak Sekdes menjadi lokasi berteduh karena dianggap aman, tetapi tetap terkena longsor. Sementara di kafe Alo terdapat sekitar 25–30 orang saat kejadian,” jelas Rizky, pada Rabu (22/01/2025).

Saat ini, 600 personel gabungan dikerahkan dalam empat tim untuk melakukan pencarian korban dan membersihkan akses jalan yang tertutup material longsor. Tim gabungan juga melibatkan empat anjing pelacak.

Tim SAR fokus mencari korban di rumah Sekdes, kafe Alo, dan sepanjang aliran sungai menuju Sungai Welo. Selain itu, akses menuju lokasi bencana yang tertutup longsor di tiga titik juga menjadi prioritas pembersihan.

Tidak hanya itu, sebanyak 100 personel Satbrimob Polda Jawa Tengah juga turut dikerahkan untuk membantu pencarian korban dan evakuasi warga.

Menurut Irwasum Polri, Komjen. Pol. Dedi Prasetyo, Satbrimob juga membuka dapur umum dengan fasilitas foodtruck untuk kebutuhan pangan para pengungsi.

“Kami prihatin atas musibah ini. Polri bersama tim gabungan terus mencari korban yang masih hilang. Saya juga mengimbau personel untuk berhati-hati mengingat potensi longsor susulan,” ujar Komjen. Pol. Dedi.

Personel Satbrimob juga membantu membuat tanggul buatan di lokasi tanggul jebol Sungai Pencongan. Evakuasi warga lanjut usia dan sakit menggunakan perahu karet juga terus dilakukan, untuk memastikan keselamatan mereka.

Tanah longsor yang terjadi di Petungkriyono ini berdampak pada sembilan desa. Selain korban jiwa, bencana ini menyebabkan akses jalan terputus dan aliran listrik terganggu. Hingga saat ini, upaya pencarian terhadap 9 korban yang diduga tertimbun tanah masih berlangsung.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di daerah rawan longsor. Pemerintah bersama aparat dan relawan terus berupaya meminimalisir dampak serta memastikan pemulihan kondisi masyarakat yang terdampak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.