News

DPRD Riau Diduga Terlibat Korupsi: Polisi Temukan 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif

×

DPRD Riau Diduga Terlibat Korupsi: Polisi Temukan 35 Ribu Tiket Pesawat Fiktif

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi tiket pesawat fiktif (Pexels.com/Torsten Dettlaff)

Detak Tribe – Polisi menemukan sekitar 35.836 tiket pesawat terduga fiktif. Temuan itu berasal dari Penyidik Polda Riau dalam kasus dugaan korupsi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) Sekretariat DPRD Riau periode 2020-2021.

Awalnya temuan tiket pesawat fiktif itu hanya 304 tiket. Tapi setelah penyelidikan lebih dalam, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau Kombes Nasriadi,  mengatakan jumlah temuan itu meldak hingga mencapai 35 ribu.

Saat dipanggil untuk melakukan pemeriksaan pun, Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, tak bisa hadir dalam pemeriksaan tersebut.

Hal itu juga terkonfirmasi ketika Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Nasriadi mengatakan bahwa ada surat konfirmasi jika Muflihun tidak bisa hadir dan mengikuti penyelidikan.

“Penasihat hukumnya mengirimkan surat konfirmasi tidak bisa hadir,” Ujarnya, Kamis (8/8).

Dalam surat itu juga, Muflihun menjelaskan alasannya itu. Ia tidak dapat hadir untuk melakukan pemeriksaan penyidik karena ada urusan yang mendesak, yang tidak dapat ditunda, sehingga ia harus ke luar kota.

Ia bersedia hadir dan melakukan pemeriksaan sebagai saksi pada senin (12/8/2024). Dan karena itu, penyidik akan mengirimkan kembali surat panggilan kedua untuk Muflihun.

Permintaan Ditreskrimsus Polda Riau ini dilakukan karena polisi sedang memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan, dan salah satu di antaranya adalah Muflihun, Mantan Pj Walikota Pekanbaru.

Polisi memanggil Muflihun karena ia pada saat itu menjabat sebagai Sekwan DPRD Riau. Kasus ini juga sudah naik tingkat dari yang penyelidikan menjadi penyidikan.

Kasus ini juga diduga telah menciptakan kerugian pada negara yang cukup besar. Polisi menemukan ribuan tiket pesawat perjalanan dinas. Padahal tahun 2020-2021, penerbangan di Indonesia dihentikan karena Indonesia sedang ada wabah virus Covid-19.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.