NewsPendidikan

Efisiensi Anggaran 2025: Mendikti Brian Yulianto Tegaskan UKT Tak Naik

×

Efisiensi Anggaran 2025: Mendikti Brian Yulianto Tegaskan UKT Tak Naik

Sebarkan artikel ini
Efisiensi Anggaran 2025: Mendikti Brian Yulianto Tegaskan UKT Tak Naik
Efisiensi anggaran 2025: Mendikti Brian Yulianto tegaskan UKT tak naik. (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Detak TribeEfisiensi anggaran 2025 dikhawatirkan memicu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi para mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Brian Yuliarto selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) memastikan bahwa tak ada kenaikan biaya UKT.

Informasi ini dirinya sampaikan dalam rapat pertama yang dilakukan usai dilantik menjadi Mendikti Saintek, bersama dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi atau LLDikti se-Indonesia.

Rapat ini juga dihadiri oleh Fauzan dan Stella Christie selaku Wamendikti Saintek, kemudian Togar Mangihut selaku Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, dan seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemendikti Saintek.

Dalam rapat tersebut, Prof. Brian mengimbau kepada para rektor di perguruan tinggi agar dapat menyampaikan informasi tersebut.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada para rektor agar dapat berdialog langsung dengan mahasiswa dan menyampaikan secara transparan bahwa tak ada kenaikan UKT karena efisiensi anggaran tahun 2025.

Hal ini ditujukan agar miskomunikasi tak terjadi dan tak menimbulkan keresahan bagi para mahasiswa. Dirinya juga menekankan pentingnya melakukan klarifikasi atas berbagai isu yang tengah beredar agar tak muncul kesalahpahaman.

Prof. Brian juga menerangkan bahwa Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Kemendikti Saintek, tetap mengalokasikan sejumlah anggaran untuk program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

Situasi tersebut juga membuat beasiswa tak mengalami pengurangan. Prof. Brian menyebut bahwa perguruan tinggi tak hanya berfungsi sebagai pusat ilmu, melainkan juga sebagai penggerak utama untuk pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Oleh karena itu, dirinya mendorong agar dunia pendidikan lebih proaktif untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang memiliki daya saing tinggi serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Di akhir, Prof. Brian menegaskan bahwa kolaborasi antar pihak Kemendikti Saintek, para rektor perguruan tinggi, serta Kepala LLDikti se-Indonesia sebagai hal yang penting. Dirinya berharap agar seluruh pihak dapat bersinergi.

Sebelumnya, Kemendikti Saintek diketahui terkena pemangkasan anggaran sebesar Rp 14,3 triliun. Hal ini menyebabkan anggaran yang diterima oleh Kemendikti Saintek pun berkurang, dari Rp 56,6 triliun menjadi Rp 42,3 triliun.

Efisiensi anggaran yang terjadi di Kemendikti Saintek pun dikhawatirkan turut memangkas dana untuk beasiswa, utamanya KIP Kuliah.

Meski isu berkurangnya beasiswa KIP Kuliah dan kenaikan UKT telah dibantak oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI, namun kekhawatiran terhadap persoalan tersebut masih terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.