Detak Tribe – Film dokumenter berjudul “Dirty Vote” menjadi perbincangan hangat setelah tayang perdana di platform YouTube. Namun, kehebohan ini diikuti oleh kontroversi ketika dokumenter tersebut tiba-tiba “hilang” dari hasil pencarian YouTube.
Berdasarkan pantauan Detak Tribe pada Selasa (13/2/2024), ketika mencari “Dirty Vote” di YouTube, yang muncul bukanlah video dari kanal aslinya, melainkan unggahan ulang dari beberapa akun serta video tanggapan terhadap film tersebut.
Meskipun demikian, film “Dirty Vote” masih bisa diakses dengan mengunjungi langsung kanal aslinya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa YouTube mungkin melakukan “shadow ban” terhadap film yang kontroversial ini menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
“Shadow ban” merupakan tindakan yang dilakukan platform media sosial untuk menyembunyikan konten tertentu dari hasil pencarian atau feed tanpa memberitahu pengguna secara langsung. Praktik ini seringkali menuai kritik karena dianggap menghambat kebebasan berbicara dan mengontrol aliran informasi yang bisa diakses pengguna.
Film “Dirty Vote” sendiri menuai perhatian karena mengulas dugaan kecurangan dalam proses pemilu 2024. Film berdurasi 1 jam 57 menit menampilkan tiga narasumber yang ahli dalam bidang tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Mereka secara bergantian menjelaskan dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024, termasuk kemungkinan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden RI Joko Widodo, sebagai calon wakil presiden, meskipun belum memenuhi syarat usia yang ditetapkan.