Detak Tribe – Pada perdagangan Rabu (6/3) waktu setempat, harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, bertahan di kisaran level 2.100 dollar AS per ons. Menurut laporan dari CNBC, pergerakan harga emas didorong oleh spekulasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.
Harga emas di pasar spot ditutup sebesar 2.145,49 dollar AS per ons. Pada awal sesi, mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.152,09 dollar AS per ons, memecahkan rekor sebelumnya pada perdagangan Selasa.
Harga emas berjangka di Comex New York Exchange juga ditutup naik 0,8 persen ke level 2.158,2 dollar AS per ons. Dorongan tambahan bagi harga emas terjadi karena melemahnya dollar AS setelah Ketua Fed, Jerome Powell, mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
Sebagai catatan, kebijakan suku bunga The Fed memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga emas. Saat suku bunga naik, emas menjadi kurang menarik bagi investor karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi dan saham. Sebaliknya, penurunan suku bunga membuat emas lebih menarik bagi investor karena imbal hasil instrumen investasi lainnya ikut menurun.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 70 persen untuk kemungkinan The Fed mulai melakukan kebijakan penurunan suku bunga pada Juni 2024, menurut alat CME FedWatch. Hal ini menunjukkan bahwa prospek harga emas tetap bullish dalam jangka waktu yang dapat diperkirakan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.