Detak Tribe – Harga emas global dikabarkan merosot pada Jumat (4/4/2025). Jumlah penurunan ini dikabarkan mencapai lebih dari 3 persen.
Penurunan yang tajam ini pun menghapus seluruh keuntungan yang telah didapatkan selama minggu ini serta mengakhiri rekor tertinggi harga emas yang sebelumnya tercapai pada Kamis (3/4/2025) dengan level 3.167,57 USD untuk setiap onsnya.
Harga emas global turun sebanyak 2,9 persen dan menjadi 3.024,2 USD per ons. Harga emas level terendah dikabarkan mencapai 3.015,29 USD per onsnya.
Meski demikian, harga ini masih berada di atas rata-rata pergerakan 21 hari dengan kisaran 3.023 USD. Hal ini menunjukkan bahwa tren jangka menengah masih terjaga.
Sementara itu, penurunan harga emas diketahui dipicu sejumlah aksi yang dilakukan oleh para investor karena menjual emas secara besar-besaran. Tindakan ini dilakukan karena para investor tengah mencari likuiditas guna menutupi kerugian yang dialami di pasar saham.
Selain itu, kekhawatirah terhadap resesi global pun semakin memperparah tekanan yang ada di dalam pasar komoditas.
Tekanan ini muncul usai China mengumumkan tarif tambahan yang jumlahnya mencapai 34 persen atas seluruh barang dagang asal Amerika Serikat dan mulai berlaku secara signifikan pada 10 April 2025 mendatang.
Tarif tambahan tersebut adalah langkah yang diambil China usai lebih dulu ditetapkan harus membayar tarif sebesar 34 persen oleh Amerika Serikat.
Selain emas, harga logam mulia lainnya pun turut mengalami penurunan yang tajam. Mulai dari perak, platinum, dan palladium.
Perak tercatat turun sebanyak 7,3 persen dan berada di level 29,54 USD untuk setiap onsnya. Angka tersebut menjadi catatan mingguan terburuk sejak empat tahun lalu, tepatnya pada bulan September 2020.
Lebih lanjut, platinum saat ini terkoreksi sebesar 3,6 persen dan berada di level 918,35 USD. Sementara itu, palladium pun turut mengalami penurunan sebesar 2 persen dan berada di posisi 909,75 dollar USD.
Penurunan harga logam emas dalam pasar global ini pun menunjukkan meluasnya tindakan penjualan yang dilakukan oleh investor di tengah gejolak pasar dan perang dagang yang berlangsung.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.
