Detak Tribe – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (04/11) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham regional Asia. IHSG tercatat turun 25,75 poin atau 0,34 persen, berakhir di posisi 7.479,50. Di sisi lain, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan, justru menguat tipis sebesar 0,80 poin atau 0,09 persen, bertengger di posisi 913,41.
Sentimen global mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam laporannya di Jakarta menyebut bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat yang semakin ketat serta prioritas ekonomi China yang terfokus pada tantangan domestik menjadi faktor utama yang mendominasi pasar.
Menurut tim riset tersebut, kebijakan dari pemerintah China untuk mendorong konsumsi domestik bisa tertunda hingga berbulan-bulan, kecuali ada dorongan kuat dari kebijakan luar seperti hasil Pilpres AS.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China juga menjadi perhatian pelaku pasar, terutama karena calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, yang mengancam akan mengenakan tarif impor tinggi terhadap barang-barang China jika terpilih kembali. Ancaman ini berpotensi mendorong China untuk segera memperkuat permintaan domestik guna menekan dampak ekonomi dari kebijakan proteksionisme AS.
Sementara itu, laporan dari Data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menunjukkan angka yang lebih rendah dari ekspektasi. Ekonomi AS hanya menambah 12.000 pekerja pada Oktober 2024, jauh di bawah angka sebelumnya yang mencapai 223.000 pekerja. Data ini menunjukkan perlambatan yang signifikan dalam sektor tenaga kerja AS, yang juga menjadi pertimbangan bagi investor di seluruh dunia.
Dari kawasan Asia-Pasifik, perhatian tertuju pada Reserve Bank of Australia (RBA) yang dijadwalkan akan mengadakan pertemuan kebijakan pada Selasa (5 November 2024). Ekspektasi pasar mengindikasikan bahwa RBA akan mempertahankan suku bunga acuan (Cash Rate) di level 4,35 persen.
Selain itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal ketiga 2024 pada hari yang sama. Data tersebut sangat dinantikan karena akan memberikan gambaran mengenai kesehatan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
IHSG mengalami pelemahan sejak sesi pembukaan perdagangan pada Senin pagi dan terus bertahan di zona merah hingga penutupan sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG tetap bergerak negatif hingga akhir perdagangan, seiring dengan pelemahan di hampir seluruh sektor.
Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sebelas sektor yang ada mencatatkan pelemahan. Sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah sektor transportasi dan logistik yang turun 2,19 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non-primer yang melemah 1,57 persen, dan sektor barang baku yang turun 1,52 persen.
Beberapa saham berhasil mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan hari ini. Saham yang mencatatkan penguatan terbesar adalah DART, DIVA, NFCX, MPOW, dan BULL. Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan paling tajam, yaitu MPPA, BDKR, MLPL, LPPS, dan PURI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.520.043 kali transaksi dengan volume perdagangan mencapai 23,30 miliar lembar saham senilai Rp11,06 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 169 saham mencatatkan kenaikan harga, sementara 444 saham melemah dan 173 saham stagnan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.