News

Indonesia Pantau Ketat Konflik Thailand dan Kamboja, Pastikan WNI Aman

×

Indonesia Pantau Ketat Konflik Thailand dan Kamboja, Pastikan WNI Aman

Sebarkan artikel ini
Indonesia Pantau Ketat Konflik Thailand dan Kamboja, Pastikan WNI Aman
Konflik Thailand dan Kamboja. (AFP PHOTO/Courtesy of Facebook/Chatchak Ratsamikaeo).

Detak Tribe – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus memantau secara intens perkembangan konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja. Kemlu menyampaikan keyakinannya bahwa kedua negara bertetangga di Asia Tenggara tersebut dapat menyelesaikan perselisihan yang ada melalui jalur damai.

“Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di perbatasan Thailand dan Kamboja. Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka,” demikian pernyataan resmi Kemlu yang diunggah melalui akun X pada Jumat (25/07/2025).

Kemlu menambahkan bahwa baik Thailand maupun Kamboja dipastikan memahami prinsip-prinsip dasar yang termuat dalam Piagam ASEAN. Selain itu, kedua negara juga diyakini mengetahui isi serta semangat dari Traktat Persahabatan dan Kerja Sama.

“Sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama,” lanjut pernyataan tersebut.

Tak hanya fokus pada dinamika politik antarnegara, pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian serius terhadap keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak.

“Pemerintah Republik Indonesia juga terus memantau keselamatan dan keberadaan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah terdampak,” tulis Kemlu.

Sementara itu, situasi di lapangan terus memanas. Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip dari The Guardian pada Jumat (25/07/2025), jumlah korban jiwa akibat konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus bertambah. Tercatat, 14 orang dilaporkan tewas, terdiri dari 13 warga sipil Thailand dan satu personel militer.

Selain itu, serangan artileri dari pihak Kamboja juga menyebabkan 32 warga sipil dan 14 tentara Thailand mengalami luka-luka. Salah satu serangan bahkan menghantam rumah sakit di Provinsi Surin, Thailand.

Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang layak dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Tragisnya, di antara korban tewas terdapat seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Militer Thailand mencatat korban jiwa tersebar di tiga provinsi, sementara pertempuran terjadi di enam titik berbeda.

Sebagai respons, angkatan udara Thailand meluncurkan serangan balasan yang menargetkan instalasi militer milik Kamboja. Namun, hingga kini pihak Kamboja belum merilis data resmi terkait korban di pihak mereka.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras aksi militer Thailand. Mereka menyebut bahwa jet tempur Thailand telah menjatuhkan dua bom di sebuah jalan, dan menyebut serangan tersebut sebagai bentuk agresi militer Kerajaan Thailand yang sembrono dan brutal terhadap kedaulatan serta integritas wilayah Kamboja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.