Detak Tribe – Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming akhirnya bertemu setelah Pilpres 2024 berlangsung.
Perjumpaan ini bertepatan dengan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung hari ini, Senin (2/6), di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat.
Selain melakukan perbincangan, keduanya dikabarkan sempat melontarkan candaan bersama dengan pejabat lain yang pada waktu itu juga tengah menunggu upacara di holding room.
Dilansir dari kompas.com (2/6), Ahmad Muzani selaku Sekjen Partai Gerindra menyebut candaan tersebut dilakukan saat dirinya juga berada di ruangan tersebut. Muzani turut menyebut bahwa suasana dalam ruangan tersebut diisi dengan keakraban dan kekeluargaan.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming pun dikabarkan sempat menanyakan kondisi kesehatan Ketum PDIP Megawati.
Pertemuan antar keduanya pun langsung disorot oleh berbagai pihak, tak terkecuali pengamat politik. Salah satunya oleh Agung Baskoro selaku Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis.
Agung Baskoro menyebut sebenarnya hubungan antar keduanya dalam keadaan yang baik. Dirinya pun menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi selama ini bersifat tak langsung.
Agung justru berpendapat bahwa hubungan Megawati dan Jokowi yang saat ini berada dalam situasi yang rumit.
Dirinya pun menilai hubungan tersebut lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terjadi antar Megawati dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Lebih lanjut, Agung menyebut bahwa candaan yang berlangsung antar Megawati dan Gibran menunjukkan kedewasaan keduanya dalam berdemokrasi dan berdinamika. Terutama saat keduanya hadir dalam acara formal yang sama.
Di lain sisi, potret situasi yang menunjukkan keakraban para pemimpin turut memberikan pesan positif kepada publik. Hal ini menunjukkan jajaran politiknya dapat berdinamika dengan dewasa dan rukun.
Adi Prayitno selaku dosen ilmu politik di Universitas Islam Negeri Jakarta, pun turut menanggapi perjumpaan tersebut. Dilansir dari tempo.co (2/6), pertemuan yang terjadi antar keduanya memiliki satu faktor penting, yakni kehadiran Presiden Prabowo sebagai sosok yang mempersatukan keduanya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga menyebut bahwa upacara Hari Lahir Pancasila sekaligus menjadi momentum yang tepat dalam menyampaikan nilai persatuan. Dirinya menyebut bahwa persatuan itu juga berlaku kepada jajaran pemimpin negeri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.