News

Iran Menyebut Gencatan Senjata antara Hamas dan Israel Sebagai Kemenangan Palestina

×

Iran Menyebut Gencatan Senjata antara Hamas dan Israel Sebagai Kemenangan Palestina

Sebarkan artikel ini
Iran Menyebut Gencatan Senjata antara Hamas dan Israel Sebagai Kemenangan Palestina
Iran menyebut gencatan senjata antara Hamas dan Israel sebagai kemenangan Palestina, (AFP/ATTA KENARE).

Detak Tribe – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji perjuangan rakyat Palestina setelah diumumkannya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas.

Dalam sebuah unggahan di akun media sosial X, pada Kamis (16/01/2025), Khamenei menyatakan bahwa kesabaran rakyat Gaza dan perlawanan Palestina berhasil memaksa Israel untuk mundur. “Israel dikalahkan,” tulisnya.

Garda Revolusi Iran juga menyambut baik kesepakatan gencatan senjata tersebut. Mereka menyebutnya sebagai kemenangan besar bagi Palestina dan kekalahan besar bagi Israel. Dalam pernyataannya, mereka juga menegaskan bahwa gencatan senjata adalah akhir dari perang dan bentuk keberhasilan rakyat Palestina melawan rezim Zionis.

Juru bicara parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, turut mengapresiasi kesepakatan tersebut. Ia menyerukan hukuman bagi rezim kriminal Israel dan menegaskan pentingnya penyembuhan luka bangsa Palestina.

Pada Rabu (15/01/2025), Qatar dan Amerika Serikat mengumumkan gencatan senjata yang akan berlaku mulai hari Minggu (19/01/2025). Kesepakatan ini melibatkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina. Kesepakatan ini diharapkan dapat mengakhiri perang mematikan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat mengadakan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan presiden terpilih Donald Trump. Ia berterima kasih atas bantuan mereka dalam mencapai kesepakatan. Meskipun demikian, Netanyahu mengungkapkan masih ada klausul yang perlu diselesaikan.

Dalam kesepakatan tersebut, Israel dilaporkan akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang ditahan Hamas. Sebelumnya, Kelompok Hamas telah menangkap 251 sandera dalam serangan terhadap Israel pada Oktober 2023 lalu.

Akan tetapi, hanya 94 orang yang masih ditahan. Dalam hal ini, pihak Israel meyakini bahwa hanya 60 orang yang masih hidup. Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk perundingan perdamaian yang lebih luas antara Palestina dan Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.