Detak Tribe – Harga telur yang melambung tinggi di Amerika Serikat (AS) membuatnya jadi barang mewah untuk masyarakat. Mayoritas warga akhirnya mencari alternatif dengan cara beternak ayam.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh wabah flu burung yang merebak pada awal tahun 2024 lalu. Jutaan ayam petelur kemudian dimusnahkan untuk mencegah wabah tersebut menyebar.
Supermarket di Washington dan daerah sekitarnya sering kali mengosongkan rak telur. Meski persediannya tersedia, jumlahnya pun terbatas. Beberapa toko juga dikabarkan membatasi jumlah karton yang dapat dibeli oleh setiap pelanggan.
Pada Januari 2025, harga telur di AS mencapai rekor tertingginya dengan rata-rata sebesar USD 4,95 atau setara dengan Rp 80.957 (dengan asumsi USD 1 setara dengan Rp 16.355) per lusinnya.
Di beberapa wilayah, harga telur satu lusin mencapai USD 10 atau setara dengan Rp 163.550 per lusin. Dengan demikian, harga satu butir telur mencapai Rp 13.629.
Kondisi ini membebani rumah tangga maupun pelaku industri makanan. Situasi ini bahkan semakin memperparah kelangkaan stok dan memicu inflasi pangan di AS.
Lebih lanjut, varian telur organik dan cage-free (bebas kandang) turut mengalami kenaikan harga yang tajam. United States Department of Agriculture (USDA) atau Departemen Pertanian, menyebut bahwa harga telur akan terus naik sebanyak 20 persen sepanjang tahun 2025.
Puncak kenaikan harga telur juga terjadi mendekati perayaan Paskah karena lonjakan permintaan yang terjadi. Pihak peternakan juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari peningkatan biaya pakan, penggunaan bahan bakar, dan tenaga kerja sebagai akibat dari tekanan inflasi yang meluas.
Kelangkaan telur juga disebabkan penetapan regulasi baru di sejumlah negara bagian AS. Sebanyak 10 negara bagian AS, termasuk California, Oregon, dan Massachusetts, menetapkan aturan agar penjualan telur hanya berasal dari sistem cage-free.
Situasi di atas membuat harga telur di AS akan terus melambung tinggi. Hal ini membuat telur yang semula bahan kebutuhan pokok, berubah menjadi barang mewah bagi mayoritas warga AS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.