Detak Tribe – Greta Thunberg beserta relawan lainnya yang sebelumnya ditahan karena membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan Kapal Madleen, kini dipastikan berada di Bandara Ben Gurion.
Beberapa dari mereka juga segera dijadwalkan untuk meninggalkan Israel. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Israel pada hari ini, Selasa (10/6).
Sebelumnya, militer Israel dilaporkan naik ke Kapal Madleen pada hari Senin (9/6) kemarin waktu setempat. Kapal Madleen diketahui berbendera Inggris dan mengangkut Greta Thunberg bersama dengan relawan lainnya dan seorang jurnalis.
Pihak Israel dalam kesempatan yang lalu telah menyebut akan mencegah kapal bantuan kemanusiaan agar tak mencapai Gaza.
Kapal Madleen kabarnya telah diberikan peringatan oleh Angkatan Laut Israel ketika mendekati daerah terlarang. Selang satu jam setelahnya, Kapal Madleen dilaporkan tengah ditarik oleh Angkatan Laut ke pantai Israel.
Lebih lanjut, pihak militer Israel menyebut bahwa tindakan pencegatan yang mereka lakukan merupakan bagian dari penegakan hukum sehubungan dengan blokade laut yang telah lama berlangsung di Gaza.
Freedom Flotilla Coalition yang mengoperasikan Kapal Madleen menyebut bahwa bantuan kemanusiaan yang dibawa berupa makanan, seperti beras dan tepung, serta susu formula untuk bayi.
Lalu ada juga popok, pembalut, kebutuhan dan peralatan medis, sampai dengan perangkat yang digunakan untuk menyuling air agar bersih, kruk, serta kaki dan tangan palsu.
Kementerian Luar Negeri Israel menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan tersebut kabarnya akan tetap dikirim ke Gaza, namun sesuai dengan prosedur yang berlaku dan telah ditetapkan sebelumnya.
Sementara itu, penerbangan Thunberg ke Prancis, bukan ke Swedia sebagai negara asalnya juga tak dijelaskan lebih lanjut.
Pernyataan Freedom Flotilla Coalition menerangkan bahwa 12 relawan yang sebelumnya berada di Kapal Madleen saat ini tengah dalam proses dipindahkan ke tahanan otoritas Israel.
Kemungkinan besar, seluruh relawan paling cepat meninggalkan Tel Aviv dan menuju ke negara asalnya pada malam hari ini. 12 relawan tersebut diketahui berasal dari tujuh negara, termasuk di antaranya dari Turki dan Prancis.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.