Detak Tribe – Kim Jong-un selaku Pemimpin Tertinggi Korea Utara, dilaporkan telah memberikan hukuman kepada pejabat setelah peluncuran kapal perang yang gagal karena mengalami kecelakaan.
Peluncuran kapal perang ini berlangsung pada hari Rabu (21/5) kemarin di pelabuhan timur Chongjin.
KCNA, media resmi yang dimiliki Korea Utara, menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi karena kecerobohan saat operasional berlangsung serta komandan yang dinilai tak berpengalaman.
Kapal perang dengan berat 5.000 ton ini terlihat miring ke bagian samping dan akhirnya kehilangan keseimbangan ketika meluncur. Kerusakan pada beberapa bagian kapal perang ini pun tak dapat dihindari.
Kim Jong-un pun dilaporkan murka ketika melihat secara langsung seluruh insiden tersebut. Dirinya juga menyebut bahwa kegagalan peluncuran kapal perang ini sebagai tindakan kriminal.
Dirinya dengan tegas menilai bahwa kecelakan serius ini terjadi karena kelalaian yang sepenunya diakibatkan sikap tak bertanggung jawab petugas dan hal tersebut tak dapat dirinya toleransi.
Kim Jong-un juga menyebut bahwa martabat serta harga diri Korea Utara turut hancur akibat peristiwa ini.
Dirinya segera memerintahkan agar kapal perang tersebut diperbaiki sebelum pertemuan Partai Pekerja yang berkuasa berlangsung pada bulan Juni 2025 mendatang.
Sebelumnya, kapal perang dengan nama Choe Hyon ini, disebut telah dilengkapi dengan senjata yang paling kuat serta mulai beroperasi pada awal tahun 2025 ini. Kapal Choe Hyon pun akhirnya diluncurkan pada 30 April 2025 lalu.
Media pemerintahan Korea Utara kemudian merilis foto Kim Jong-un dan putrinya, Ju Ae, yang terlihat menghadiri upacara peluncuran tersebut.
Lebih lanjut, Ahn Chan-il yang merupakan pembelot Korea Utara dan kini mengepalai World Institute for North Korea Studies, menerangkan bahwa kapal perang Choe Hyon kemungkinan besar dikembangkan dengan bantuan yang diberikan oleh Rusia.
Bantuan ini juga kemungkinan diberikan usai Korea Utara mengirim tentara yang jumlahnya mencapai ribuan ke Moskow untuk perang yang berlangsung di Ukraina.
Sementara itu, pemberitaan terkait kecelakaan kapal perang yang dilakukan langsung oleh media pemerintah Korea Utara dinilai sebagai tindakan yang tak lazim dilakukan oleh negara tersebut.
Hal ini tak lepas dari kebiasaan Korea Utara yang biasanya lebih memilih untuk tak memberitakan secara langsung kecelakaan yang terjadi di lingkup domestik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.