Kesehatan

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat, Program Wolbachia Tidak Memberikan Hasil? Menurut Menteri Kesehatan

×

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Terus Meningkat, Program Wolbachia Tidak Memberikan Hasil? Menurut Menteri Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Memberikan Hasil? Menurut Menteri Kesehatan
ilustrasi, nyamuk wolbachia. Foto: pexels.com

Detak Tribe – Kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali mengalami peningkatan, terutama saat musim pancaroba. Banyak yang mempertanyakan efektivitas program wolbachia, yang sebelumnya dianggap efektif dalam menekan kasus DBD. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan bahwa program ini baru berjalan di lima kota besar.

Menurut Menkes, hasil uji coba program wolbachia tidak dapat dilihat dalam waktu singkat. Meskipun demikian, program ini telah terbukti efektif dalam menurunkan kasus DBD secara signifikan di Yogyakarta.

“Belum terlihat, karena sekitar 18-24 bulan untuk melihat siklusnya,” ungkap Budi Gunawan, seperti dilansir dari detik.com, pada (04/03/2024).

Bahkan saat fenomena El Nino, yang biasanya memicu peningkatan kasus DBD, program ini berhasil mengurangi angka kasus dengan drastis. Menkes menegaskan bahwa program wolbachia bukanlah satu-satunya intervensi pemerintah untuk mengatasi DBD. Pencegahan penyebaran kasus juga melibatkan menjaga lingkungan sekitar, seperti membersihkan genangan air dan tempat nyamuk bersarang.

“Teman-teman di UGM melakukan penelitian tentang nyamuk yang bisa membuat bakterinya tidak bisa hidup. Jadi ada bakteri di alam, yang ada di nyamuk tertentu, yang bisa membuat nyamuknya mandul dan tidak bisa menularkan DBD. Intervensi ini di Yogyakarta sangat efektif, bahkan saat fenomena El Nino, kasus DBD tidak mengalami peningkatan,” jelasnya, Senin (04/03/2024).

Menkes berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir tentang inovasi baru ini, karena sudah memiliki dasar ilmiah. Program ini sebelumnya telah diuji coba di lima kota, termasuk Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang.