Detak Tribe – Pertemuan antar Kementerian Komdigi dengan perwakilan dari pengelola aplikasi Worldcoin, World ID, serta World APP, yakni Tools for Humanity atau TFH, dikabarkan berlangsung pada hari Rabu (7/5) lalu.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjutan yang sebelumnya disampaikan oleh Kementerian Komdigi pasca pembekuan yang dilakukan terhadap aplikasi tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, TFH menyatakan bahwa pihaknya saat ini telah mengumpulkan retina maupun retina code yang jumlahnya lebih dari lima ratus ribu di Indonesia.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Alexander Sabar selaku Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi pada hari ini, Jumat (9/5) di kantornya.
Informasi terkini menyebut bahwa semua aktivitas terkait pemindaian retina telah diberhentikan, termasuk di dalamnya operasi dari enam operator lokal yang mereka miliki.
Alexander Sabar juga menerangkan bahwa Tools for Humanity diketahui telah beroperasi sejak tahun 2021 lalu di Indonesia. Perusahaan tersebut tercatat baru mendaftar izin serta memperoleh Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik atau yang disingkat menjadi TDPSE tahun 2025 ini.
Pendalaman secara teknis pun dilakukan oleh Kementerian Komdigi terkait informasi tersebut.
Selain persoalan pemindaian data yang dilakukan terhadap retina mata, Kementerian Komdigi turut meminta penjelasan mendetail terkait kepatuhan hukum serta berbagai aspek-aspek operasional layanan tersebut.
Pertemuan kedua pihak ini turut membicarakan keamanan data biometrik penggunanya.
Secara khusus terhadap pengumpulan data retina, batas tanggung jawab yang dimiliki antar entitas di dalam ekosistem Tools for Humanity, serta kepatuhan kepada kewajiban yang dimiliki untuk melakukan registrasi sebagai penyelenggara dari sistem elektronik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.