Detak Tribe – Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, angkat bicara terkait polemik Surat Undangan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengenai Pembelajaran Mendalam, Koding/KA, dan Penguatan Karakter Region Jawa Tengah 2 yang sempat viral.
Lalu Hadrian mengajak semua pihak untuk menyikapi persoalan tersebut dengan bijak. Menurutnya, arah kebijakan pendidikan nasional seharusnya dilihat secara menyeluruh, bukan parsial.
“Arah kita adalah memperkuat program Kemendikdasmen secara keseluruhan,” ujar Lalu dalam keterangan tertulis, Senin (18/08/2025).
Ia menegaskan bahwa prinsip pendidikan nasional harus selalu mengedepankan nilai inklusivitas, keadilan, serta memberi kesempatan yang sama bagi semua pemangku kepentingan.
Lalu juga memastikan, Kemendikdasmen sudah menyiapkan skema pelaksanaan bimtek secara merata dan bergilir, tidak hanya untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi juga lembaga pendidikan lainnya, termasuk yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), ormas pendidikan lain, maupun sekolah negeri.
“Saya mendapat informasi langsung bahwa Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu’ti, sudah menyiapkan ruang untuk lembaga NU. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan, karena prinsipnya semua mitra pendidikan akan mendapatkan kesempatan yang sama,” jelas legislator PKB tersebut.
Lalu menambahkan, semangat yang dibangun Kemendikdasmen adalah gotong royong. Program-program prioritas yang sedang dijalankan, mulai dari penguatan karakter, peningkatan mutu pembelajaran, hingga revitalisasi satuan pendidikan, terbuka bagi semua pihak untuk ikut berkontribusi.
“Jangan sampai muncul kesan ada penolakan atau keberpihakan sepihak. Justru yang harus kita dorong adalah sinergi agar program Kemendikdasmen bisa berjalan optimal, baik untuk NU, Muhammadiyah, maupun lembaga pendidikan lain,” tegasnya.
Ia memastikan Komisi X DPR RI akan terus mengawal setiap kebijakan agar prinsip keadilan dan kesetaraan tetap terjaga. Menurutnya, pendidikan adalah milik seluruh anak bangsa dan tidak boleh dipisahkan hanya karena perbedaan afiliasi organisasi.
“Mari jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa tujuan kita sama, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan kolaborasi yang sehat, kita bisa menghadirkan pendidikan yang lebih bermutu dan inklusif untuk semua,” pungkas Lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.