Detak Tribe – Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin buruk. Kedua belah pihak melancarkan lebih banyak serangan yang telah menewaskan lebih dari 550 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.800 lainnya.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih banyak orang terluka setelah serangan besar Israel pada Senin (23/09/2024). Laporan dari Al Jazeera menyatakan bahwa Israel melakukan lebih dari 1.600 serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan Hizbullah di Lebanon selatan.
Hizbullah membalas dengan meluncurkan lebih dari 200 roket. Permusuhan antara kedua pihak telah mencapai titik tertinggi sejak konflik sebelumnya pada tahun 2006. Sebelumnya, pada tanggal 17-18 September, ledakan di berbagai wilayah Lebanon menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai sekitar 3.500 orang.
Ketegangan ini dimulai ketika Hizbullah menyerang Israel dari sisi lain perbatasan pada 8 Oktober 2023. Hal tersebut terjadi setelah Hamas menyerang Israel selatan.
Dalam pernyataannya, Hizbullah menyampaikan bahwa tindakan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap penderitaan warga Palestina akibat serangan Israel di wilayah Gaza.
Hizbullah, yang bersekutu dengan Hamas dan bagian dari Kelompok Pemberontak yang didukung Iran, dipandang sebagai ancaman besar oleh Israel. Organisasi Hizbullah berfungsi sebagai kelompok bersenjata dan partai politik di Lebanon, khususnya di kalangan komunitas Syiah yang terpinggirkan.
Konflik tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi Lebanon, dengan lebih dari seribu orang terbunuh dan kerugian finansial senilai miliaran dolar.
Hingga saat ini, Lebanon belum pulih dari dampak perang, yang diperburuk oleh masalah keuangan, COVID-19, dan ledakan besar di pelabuhan Beirut pada tahun 2020.
Menurut Riad Kahwaji, seorang pakar militer, peningkatan serangan ini bisa saja dicegah jika Hizbullah memilih jalur diplomatik. Namun, jika Hizbullah tetap melanjutkan serangan, Israel kemungkinan akan melancarkan serangan darat sebagai langkah lanjutan.
Ia juga menekankan bahwa struktur komando dan komunikasi Hizbullah kini sedang mengalami tekanan besar akibat serangan bertubi-tubi dari Israel.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.