BudayaKuliner

Krecek Rebung, Kuliner Khas Lumajang Ditetapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

×

Krecek Rebung, Kuliner Khas Lumajang Ditetapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Sebarkan artikel ini
Krecek Rebung, Kuliner Khas Lumajang Ditetapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Krecek rebung, kuliner khas Lumajang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. (dok. Kominfo-lmj)

Detak Tribe – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan krecek rebung atau krecek bung, kuliner khas Lumajang, Jawa Timur, menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Pengakuan dan penetapan ini juga sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya yang kaya dengan tradisi serta nilai sejarah.

Krecek rebung atau krecek bung sendiri memiliki sejarah yang panjang di dalam budaya kuliner masyarakat Pasrujambe sekitarnya.

Proses pembuatan yang diketahui rumit dimulai dari memilih rebung sampai ke pengasapan yang dilakukan secara tradisional.

Seluruh proses tersebut menjadi ciri khas krecek rebung atau krecek bung yang berbeda bila dibandingkan dengan produk dengan bahan baku yang sama di daerah Indonesia lainnya.

Ditetapkannya krecek rebung menjadi warisan budaya tak benda Indonesia tak hanya membawa kebanggaan, namun turut menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikannya.

Nugraha Yudha Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lumajang berujar bahwa upaya tersebut harus dilakukan oleh semua masyarakat untuk menjaga tradisi dan kekayaan dari budaya lokal agar tak punah.

Selain itu, dirinya turut mendorong para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan momentum ini guna memperkenalkan krecek rebung atau krecek bung kepada masyarakat secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sehingga krecek rebung menjadi bukti kekayaan dari budaya lokal, identitas, serta bernilai ekonomi yang dimiliki bersama oleh masyarakat Lumajang.

Krecek rebung atau krecek bung sekilas terlihat seperti daging. Bahan utamanya adalah bambu muda dengan jenis petung atau jajang.

Proses pembuatannya pun membutuhkan waktu yang tak tergolong singkat, yakni lebih dari lima jam.

Pertama, rebung direbus terlebih dahulu selama dua sampai tiga jam. Setelah direbus, rebung kemudian dipotong kecil-kecil dan ditusuk seperti daging sate.

Setelah ditusuk, rebung masuk ke proses pengasapan yang berlangsung selama satu sampai dua bulan lamanya di atas tungku.

Rahasia kelezatan krecek rebung terletak di proses pengasapan ini. Sebab semakin lama proses pengasapan berlangsung, maka semakin nikmat dan awet rebung tersebut.

Setelah proses panjang tersebut berlangsung, masyarakat Lumajang umumnya mengolah rebung yang telah diasapi dengan bumbu opor mapun santan.

Hidangan krecek rebung atau krecek bung ini kian nikmat bila dimakan dengan lontong, bubuk kedelai, sambal petis, dan telur goreng.

Krecek rebung sendiri memiliki tekstur yang menyerupai daging, rasa yang gurih, serta aroma yang khas telah memikat banyak orang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.