Kesehatan

Mengenal Berbagai Metode Persalinan dan Resikonya

×

Mengenal Berbagai Metode Persalinan dan Resikonya

Sebarkan artikel ini
Mengenal Berbagai Metode Persalinan dan Resikonya
Ilustrasi tangan ibu dan bayi (pexels.com/Pixabay).

Detak Tribe – Proses persalinan adalah tahapan penting setelah seorang ibu mengandung selama 9 bulan. Setiap ibu pasti menginginkan proses persalinan yang lancar, aman, dan minim risiko. Dalam dunia medis, ada banyak sekali metode persalinan yang perlu ibu ketahui.

Meskipun persalinan normal adalah metode yang paling direkomendasikan, tetapi ada kondisi tertentu yang membuat ibu harus menggunakan metode persalinan lain. Metode persalinan yang berbeda ini harus disesuaikan dengan kondisi sang ibu. Berikut adalah beberapa metode persalinan beserta risikonya.

1. Persalinan Normal (Per Vagina)

Persalinan normal adalah proses melahirkan secara alami melalui jalur lahir bayi. Metode ini merupakan proses persalinan paling aman dan umum digunakan, karena memiliki risiko paling rendah.

Biasanya, proses melahirkan secara normal dapat dilakukan jika kondisi ibu dan bayi sehat. Namun, meskipun memiliki risiko rendah, risiko persalinan ini tetap harus diperhatikan, seperti robekan pada jalan lahir, perdarahan, dan kelelahan bagi ibu.

2. Persalinan Caesar (C-Section)

Metode kedua adalah persalinan secara caesar. Masyarakat mengenal metode ini sebagai operasi, yaitu menggunakan prosedur bedah untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim ibu.

Proses persalinan ini biasanya dilakukan jika ada komplikasi yang membuat persalinan normal tidak memungkinkan, seperti posisi bayi sungsang, ibu memiliki penyakit tertentu, atau bayi yang dilahirkan adalah anak kembar.

Persalinan caesar juga memiliki beberapa risiko yang perlu diketahui oleh ibu, yaitu infeksi pada luka operasi, pemulihan yang lebih lama dibanding metode normal, serta cedera pada kandung kemih atau usus.

3. Persalinan Induksi

Pada proses persalinan normal, biasanya rahim akan mengalami kontraksi secara alami untuk mempersiapkan jalan lahir. Namun, ada kondisi tertentu di mana kontraksi tidak terjadi, sehingga ibu memerlukan bantuan induksi. Proses ini biasanya dilakukan ketika bayi tidak segera lahir, padahal sudah melewati batas waktu perkiraan kelahiran.

Dalam proses induksi, dokter akan menggunakan obat pitocin untuk memulai persalinan. Tidak hanya itu, dokter juga akan memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada ibu sebelum proses induksi dilakukan.

Adapun risiko yang mungkin terjadi pada proses ini adalah timbulnya masalah kesehatan pada janin seperti penyakit kuning, perdarahan pasca melahirkan, dan kegagalan induksi sehingga tindakan caesar harus dilakukan.

4. Persalinan di Air (Water Birth)

Water birth adalah metode persalinan yang dilakukan di dalam air hangat yang telah dirancang khusus untuk persalinan. Proses persalinan dengan metode ini dapat mengurangi rasa sakit akibat melahirkan. Manfaatnya adalah ibu merasa lebih nyaman selama proses melahirkan dan durasi persalinan menjadi lebih singkat.

Namun, meskipun metode ini memiliki manfaat, water birth juga memiliki risiko pada bayi, seperti infeksi akibat air yang tidak steril, bayi tenggelam, kerusakan tali pusar, serta radang paru-paru (pneumonia).

5. Persalinan Lotus Birth

Persalinan lotus birth adalah proses melahirkan dengan membiarkan bayi tetap terhubung dengan plasenta hingga tali pusar lepas secara alami. Metode ini diyakini dapat meningkatkan imunitas pada bayi karena bayi diberikan waktu lebih lama untuk menerima nutrisi dari plasenta.

Namun, metode ini memiliki risiko seperti infeksi pada plasenta dan proses persalinan yang lebih lama. Menurut dokter kandungan dari New York University Langone Medical Center, bayi yang tetap terhubung dengan jaringan mati (plasenta) memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular infeksi.

Kesimpulan

Pemilihan metode persalinan harus disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi. Sebelum melakukan persalinan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk meminimalkan risiko berbahaya yang mungkin terjadi.

Dokter kandungan akan menyarankan metode yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi. Setiap metode memiliki manfaat dan risiko masing-masing, sehingga keputusan yang diambil haruslah tepat untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.