News

Misi Besar di Balik Kunjungan Menteri Arab Saudi ke Indonesia

×

Misi Besar di Balik Kunjungan Menteri Arab Saudi ke Indonesia

Sebarkan artikel ini
Misi Besar di Balik Kunjungan Menteri Arab Saudi ke Indonesia
Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, berjabat tangan dengan pejabat asing dalam kunjungan resmi. (Akun Resmi Flickr)

Detak Tribe – Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dalam waktu dekat.

Kunjungan ini membawa misi strategis yang diyakini akan mempererat hubungan kedua negara, terutama di bidang industri dan pertambangan.

Pemerintah Indonesia menyambut langkah ini sebagai peluang penting untuk memperluas kerja sama di bidang ekonomi. Pertemuan tingkat tinggi pun direncanakan dengan sejumlah menteri terkait, termasuk Menteri ESDM dan Menteri Perindustrian RI.

Fokus utama dari kunjungan Al-Khorayef kali ini adalah untuk memperkuat kolaborasi di sektor pertambangan. Arab Saudi melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan rantai pasok industri.

Indonesia sendiri mencatat nilai ekspor bahan bakar mineral mencapai USD 67 miliar pada tahun fiskal 2023. Sedangkan impor sektor yang sama mencapai USD 38 miliar. Ini menunjukkan betapa besarnya peran sektor ini dalam perekonomian nasional.

Menurut data dari Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan bilateral Indonesia–Arab Saudi pada 2023 menembus angka USD 6,1 miliar. Angka ini menjadi bukti bahwa hubungan ekonomi kedua negara terus menunjukkan tren positif.

Al-Khorayef juga akan bertemu langsung dengan sejumlah pemimpin perusahaan strategis Indonesia dalam kunjungan ini. Di antaranya adalah jajaran direksi PT Vale Indonesia, salah satu pemain besar di sektor tambang nikel.

Ia juga akan berdiskusi dengan CEO BioPharma, perusahaan farmasi nasional yang kini tengah menjajaki diversifikasi kerja sama lintas sektor. Pertemuan ini mengindikasikan bahwa agenda kunjungan tak sebatas tambang, namun juga membuka pintu kerja sama industri lainnya.

Pemerintah Arab Saudi sendiri tengah gencar menjalankan program Vision 2030, yaitu inisiatif nasional untuk mendiversifikasi ekonominya. Salah satu langkah penting dari program ini adalah untuk bisa menjalin kerja sama global di sektor-sektor non-migas, termasuk dengan Indonesia.

Langkah ini tentu sejalan dengan arah kebijakan Indonesia yang mendorong hilirisasi industri dan peningkatan investasi asing langsung. Dalam konteks ini, pertemuan kedua negara menjadi momentum penting untuk memperluas jangkauan investasi bilateral.

Selain aspek ekonomi, kunjungan ini juga membawa pesan politik yang kuat. Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan historis yang sangat panjang, terutama dalam konteks keagamaan dan diplomasi dunia Islam.

Sedangkan dari sisi regional, kerja sama ini juga bisa memperkuat posisi Indonesia di mata negara-negara Timur Tengah. Apalagi di tengah dinamika geopolitik global yang terus berkembang dan berubah.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menyebut bahwa kunjungan ini sebagai bentuk nyata dari diplomasi ekonomi yang aktif dan terarah. Harapannya, akan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis yang mengikat secara jangka panjang.

Pemerintah belum merilis jadwal resmi kunjungan tersebut ke publik hingga saat ini. Namun, sejumlah sumber menyebut pertemuan akan berlangsung dalam bulan dekat ini di 2025.

Kunjungan Menteri Al-Khorayef jelas bukan sekadar silaturahmi diplomatik biasa. Ada misi besar di baliknya, yaitu untuk memperkuat aliansi ekonomi dua negara dan membuka jalan bagi kolaborasi industri yang lebih dalam dan berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.