Detak Tribe – Paus Fransiskus, yakni pemimpin umat Katolik Roma yang bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio dijadwalkan akan berkunjung ke Asia dan melakukan tur apostolik ke beberapa negara Asia Pasifik, utamanya Asia Tenggara.
Paus Fransiskus akan melawat ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, serta Singapura. Indonesia menjadi negara pertama tur apostolik Paus Fransiskus dimulai.
Paus Fransiskus dikabarkan akan berangkat dari Bandara Fiumicino Roma hari Selasa (02/09/2024) pukul 17.15 dan tiba di Indonesia pada Selasa (03/09/2024) pukul 11.30 WIB.
Terhitung sejak hari Selasa (03/09/2024) hingga Jumat (06/09/2024) mendatang, Paus Fransiskus akan menggunakan waktunya untuk mengunjungi Indonesia. Pada Rabu (04/09/2024), Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Setelahnya dilanjutkan dengan pertemuan antar perwakilan pemerintah, masyarakat sipil serta korps diplomatik di Istana Negara, Jakarta. Paus Fransiskus diketahui akan memberikan pidato sambutan.
Kegiatan selanjutnya berada di pukul 11.30-17.35 WIB. Selama kurun waktu tersebut, Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan pribadi dengan Ordo Jesuit di Nunsiatur Apostolik Jakarta.
Kemudian dilanjutkan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, religius, seminaris, serta staf pastoral yang berlokasi di Katedral Assumption Jakarta. Paus Fransiskus akan kembali memberikan pidato sambutan.
Jadwal terakhir Paus Fransiskus pada hari Rabu (04/09/2024) adalah bertemu dengan kaum muda jaringan pendidikan Katolik “Scholas Occurrentes” yang bertempat di pusat pemuda Graha Pemuda Katedral Jakarta.
Di hari selanjutnya pada Kamis (05/09/2024), kegiatan Paus Fransiskus akan diawali dengan bertandang ke Masjid Istiqlal. Di sana, Paus Fransiskus akan memberi pidato sambutan serta melakukan pertemuan lintas agama yang dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Paus Fransiskus juga akan bertemu dan berdialog dengan enam perwakilan agama dan denominasi resmi Indonesia, yakni umat Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu selama berada di Masjid Istiqlal.
Tema utama dari kunjungan Paus Fransiskus adalah dialog antaragama, terutama di tengah kekhawatiran mengenai pelecehan dan diskriminasi terhadap kelompok agama minoritas yang kian meningkat di Indonesia.
Di hari yang sama (05/09/2024) pada pukul 17.00 WIB, Paus Fransiskus akan menghadiri Misa Kudus yang bertempat di Gelora Bung Karno. Sebanyak 90.000 umat Katolik dari berbagai daerah di Indonesia diprediksi turut hadir dan akan mendengarkan khotbah yang diberikan oleh Paus Fransiskus.
Hari selanjutnya, Jumat (06/09/2024) pukul 09.15 WIB, akan berlangsung upacara perpisahan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Setelahnya, Paus Fransiskus dijadwalkan akan berangkat ke Port Moresby, Papua Nugini pada pukul 09.45 WIB.
Mulai Jumat (06/09/2024) hingga Senin (09/09/2024), Paus Fransiskus akan berada di Papua Nugini. Fokus utama Paus Fransiskus selama di Papua Nugini diperkirakan pada perlindungan lingkungan. Terutama karena tingkat penggundulan hutan yang tinggi serta bencana alam yang kian berulang.
Selain di Port Moresby, Paus Fransiskus diketahui akan melawat ke Vanimo, kota dengan jumlah penduduk sebanyak 10.000 jiwa yang berada di ujung barat laut Papua Nugini. Selama di Vanimo, Paus Fransiskus dikabarkan akan bertemu dengan para misionaris.
Setelah kunjungan ke Papua Nugini dan kota Vanimo, Paus Fransiskus akan menuju Timor Leste pada Senin (09/09/2024). Ini menjadi kunjungan paus pertama ke Timor Leste sejak merdeka dari Indonesia pada tahun 2002.
97 persen penduduk Timor Leste memeluk agama Katolik. Oleh karena itu, antusiasme warga Timor Leste akan kunjungan Paus Fransiskus begitu besar. Terakhir, Paus Fransiskus akan menutup rangkaian tur apostoliknya di Singapura.
Paus Fransiskus akan berada di Singapura mulai Rabu (11/09/2024) hingga Jumat (13/09/2024). Kunjungan ini terjadi setelah 38 tahun lawatan terakhir yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Singapura merupakan pusat keuangan utama di Asia dengan mayoritas komunitas Tionghoa dan minoritas komunitas Melayu, India, serta Eurasia. Sebanyak 19 persen penduduk Singapura menganut agama Kristen. Sementara agama besar lainnya adalah Taoisme, Hinduisme, dan Islam.
Pemerintah Singapura secara signifikan juga memprioritaskan pembangunan kerukunan antar ras sejak kemerdekaan pada tahun 1965. Meski demikian, Singapura dinilai membatasi kebebasan berbicara oleh kelompok hak asasi manusia.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat menginspirasi publik, baik pihak pemerintah maupun masyarakat pada umumnya untuk membangun Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.