Detak Tribe – PBB menyatakan kegeramannya terhadap sikap Israel yang mempersulit akses bantuan kepada masyarakat di Gaza. Menurut PBB, pemblokiran akses tersebut dilakukan secara sistematis, membuat evakuasi dan bantuan kemanusiaan menjadi semakin sulit.
Juru bicara OCHA, Jens Laerke, menyampaikan bahwa otoritas Israel telah menolak semua rencana konvoi bantuan ke wilayah utara Gaza dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, konvoi bantuan terakhir kali berhasil masuk ke Gaza pada 23 Januari 2024.
Dalam salah satu kejadian yang disoroti, tim paramedis yang berusaha mengevakuasi pasien dari Rumah Sakit Al Amal di kota selatan Khan Yunis mengalami kendala serius. Konvoi evakuasi tersebut diblokir selama tujuh jam dan tim paramedis bahkan ditahan oleh pasukan Israel.
Laerke menegaskan bahwa meskipun seluruh koordinasi telah dilakukan dengan pihak Israel, konvoi bantuan yang dipimpin oleh WHO tetap diblokir secara sistematis. Tiga paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina bahkan ditahan oleh Israel, meskipun data mereka sebelumnya telah dibagikan kepada pasukan Israel.
“PBB mengecam tindakan pemblokiran akses bantuan yang dilakukan secara sistematis oleh Israel. Pekerja kemanusiaan menghadapi risiko yang tidak dapat diterima dan dapat dicegah,” tegas Laerke, dilansir AFP, Rabu (28/2/2024).
Situasi ini menyoroti perlunya akses yang lebih lancar bagi bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan di Gaza. PBB menekankan pentingnya memastikan bahwa akses tersebut tidak terhalang oleh hambatan politik atau militer yang tidak perlu, demi menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan di wilayah tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.