News

Pedro Sanchez Kerahkan Kapal Perang untuk Lindungi Global Sumud Flotilla

×

Pedro Sanchez Kerahkan Kapal Perang untuk Lindungi Global Sumud Flotilla

Sebarkan artikel ini
Pedro Sanchez Kerahkan Kapal Perang untuk Lindungi Global Sumud Flotilla
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (AFP/THOMAS COEX).

Detak Tribe – Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memastikan akan mengirim kapal perang untuk mengawal armada kapal relawan—Global Sumud Flotilla (GSF)—yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Langkah ini menambah dukungan terhadap Italia yang lebih dulu mengirimkan kapal perang guna melindungi misi tersebut.

“Besok kami akan mengirim kapal angkatan laut dari Cartagena dengan seluruh sumber daya yang diperlukan, jika dibutuhkan untuk membantu armada dan melaksanakan operasi penyelamatan,” ujar Sanchez dalam konferensi pers di Markas PBB, Rabu (24/09/2025), dikutip dari Reuters.

Pedro Sanchez juga menekankan pentingnya semua pihak mematuhi hukum internasional agar armada bisa berlayar dengan bebas dan bantuan kemanusiaan sampai dengan aman ke Gaza.

Armada Global Sumud sendiri membawa sekitar 50 kapal sipil yang berusaha menembus blokade laut Israel. Di dalamnya terdapat para pengacara dan aktivis, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Namun, perjalanan mereka tidak mulus. Sebelumnya, armada sempat diserang 12 pesawat tak berawak di perairan internasional, sekitar 30 mil laut (56 km) dari Pulau Gavdos, Yunani. Greta bahkan menyebut hampir setiap malam selalu ada drone yang melayang di atas kapal mereka.

“Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kita. Dan tidak ada risiko yang bisa kita ambil yang sebanding dengan risiko yang setiap hari dialami rakyat Palestina,” tegas Greta.

Sementara itu, Israel terus melancarkan kritik terhadap keberadaan armada ini. Mereka menuding GSF mendukung Hamas, meski kenyataannya misi tersebut bertujuan murni untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

Sejak agresi brutal Israel pada Oktober 2023, Gaza berada dalam kondisi darurat. Serangan Zionis menewaskan lebih dari 65 ribu orang Palestina, menghancurkan rumah dan fasilitas sipil, serta memaksa jutaan warga mengungsi.

Selain gempuran militer, Israel juga memberlakukan blokade terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Akibatnya, warga yang bertahan di sana mengalami krisis pangan yang semakin parah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.