Detak Tribe – Miguel Uribe Turbay, salah satu calon presiden Kolombia, dikabarkan menjadi sasaran penembakan saat tengah melangsungkan kampanye di salah satu taman yang ada di Bogotá, ibu kota Kolombia.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada hari Sabtu (7/6). Senator Uribe dikabarkan dalam kondisi yang kritis usai tembakan mengenainya sebanyak tiga kali, dua dari tembakan tersebut dilaporkan mengenai bagian kepalanya.
Peristiwa ini pun akhirnya disorot dan dikecam oleh internasional. Salah satu kecaman tersebut datang dari Marco Rubio, yakni Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Rubio menyebut bahwa retorika politik Presiden Kolombia Petro yang dinilai provokatif menjadi salah satu faktor penyebab aksi kekerasan dan penyerangan tersebut.
Kekerasan dan penyerangan ini juga dengan jelas mengancam dan menargetkan keselamatan senator sekaligus capres Uribe.
Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri AS ini pun menilai bahwa metode komunikasi yang digunakan pemerintahan Kolombia di bawah Presiden Petro berperan besar terhadap terciptanya suasana politik yang rentan dengan kekerasan.
Dalam pernyataannya, Rubio meminta agar Presiden Petro mengurangi retorika yang dinilai menghasut dan melakukan tindakan yang dapat melindungi para pejabat di Kolombia dari serangan yang mengancam keselamatan mereka.
Uribe sendiri dikenal sebagai salah satu sosok yang mengkritik Presiden Petro. Diperkuat oleh dukungan yang berasal dari partai oposisi Pusat Demokratik, Uribe akhirnya mencalonkan diri untuk menjadi salah satu kandidat presiden pemilu 2026 mendatang.
Pencalonan tersebut juga sudah dirinya sampaikan kepada publik sejak bulan Oktober tahun 2024 lalu.
Sementara itu, laki-laki berumur 15 tahun telah diamankan setelah melakukan penembakan kepada Uribe. Kondisi terkini menyebut bahwa penyelidikan mendalam dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini.
Pihak pemerintah Kolombia pun akan memberikan imbalan yang nilainya mencapai USD 730.000 atau setara dengan Rp 11,8 miliar kepada siapa pun dengan informasi yang dapat dipercaya dan terbukti benar. Protokol keamanan yang gagal juga akan diselidiki lebih lanjut.
Keluarga Miguel Uribe Turbay sendiri dikenal berpengaruh terhadap dunia politik maupun bisnis Kolombia. Kakeknya, Julio Turbay, pernah menjabat sebagai Presiden Kolombia dari tahun 1978 sampai dengan 1982 lalu.
Sementara ayah Miguel Turbay adalah pengusaha sekaligus pemimpin serikat pekerja. Lebih lanjut, sang ibu, Diana Turbay telah meninggal dunia ketika Miguel Turbay berumur lima tahun.
Diana Turbay sendiri merupakan jurnalis yang diculik tahun 1990 lalu oleh kartel pimpinan Pablo Escobar. Selama upaya penyelamatan yang dilakukan pada tahun 1991, mendiang ibunya dilaporkan meninggal dunia akibat luka tembak.
Selang 34 tahun setelahnya, senator berumur 39 tahun ini berisiko besar mengalami peristiwa serupa dengan mendiang ibunya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.
