Detak Tribe – Pemerintah telah menyepakati libur sekolah selama masa Ramadhan atau bulan puasa 2025. Meski begitu, pengumuman terkait hal ini masih menunggu Surat Edaran (SE) dari tiga kementerian serta kepulangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dari tanah suci.
Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah mengungkapkan beberapa skenario terkait libur sekolah selama bulan puasa 2025. Diantaranya adalah libur sekolah selama sebulan penuh yang menimbulkan pro maupun kontra.
Tiga skenario selengkapnya adalah libur sekolah satu bulan yang diisi dengan kegiatan keagamaan. Kemudian skenario kedua dengan libur sebagian, yakni libur Ramadhan selama beberapa hari di awal dan dilanjutkan masuk sekolah seperti biasa menjelang Idul Fitri.
Sementara skenario ketiga adalah sekolah tetap masuk seperti biasa selama Ramadhan 2025. Di lain sisi, kebijakan libur sekolah selama sebulan penuh sudah pernah dilakukan sebelumnya pada masa pemerintahan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid.
Hal ini juga pernah menjadi materi kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam pemilu presiden tahun 2019 lalu. Wacana libur sekolah selama satu bulan penuh saat bulan Ramadhan 2025 kembali ramai setelah jadi bahan pembicaraan pada akhir tahun 2024.
Menteri Agama Nasaruddin Umar kemudian merespon dengan menyebutkan bahwa rencana libur sebulan penuh selama bulan puasa sedang dibicarakan untuk sekolah-sekolah selain pesantren dan madrasah.
Berbagai pro dan kontra pun muncul setelahnya. Haedar Nasir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut.
Sementara tanggapan berbeda datang dari Muhaimin Iskandar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang berpendapat bahwa puasa semestinya tak menjadi penghambat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau yang dikenal dengan Gus Yahya menyoroti agar libur selama sebulan penuh pada bulan puasa 2025 turut mempertimbangkan nasib siswa-siswa lain yang non-muslim.
Libur selama satu bulan penuh selama bulan Ramadhan 2025 ditujukan agar setiap siswa menggunakan waktu libur tersebut dengan pendidikan karakter, akhlak, serta budi pekerti. Namun, rencana tersebut dikhawatirkan tidak berjalan dengan semestinya.
Sebab tak ada yang dapat mengontrol seluruh keluarga dalam mendidik anaknya. Sehingga kebijakan ini dapat berakhir dengan para siswa yang mengisi waktu libur dengan kegiatan yang sia-sia, seperti bermain game online seharian penuh.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.