Politik

Pemilu Jepang, LDP dan Komite Gagal Capai Target

×

Pemilu Jepang, LDP dan Komite Gagal Capai Target

Sebarkan artikel ini
Pemilu Jepang, LDP dan Komite Gagal Capai Target
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba. (REUTERS/Hiro Komae).

Detak Tribe – Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba tetap bertahan di kursi kekuasaan meskipun koalisi partainya kehilangan mayoritas di majelis tinggi dalam pemilu yang digelar Minggu (20/07/2025).

Berdasarkan hasil yang dilansir media lokal pada Senin (21/07/2025), Partai Demokrat Liberal (LDP) dan mitra koalisinya, Partai Komeito, gagal mencapai target kemenangan besar, meski tetap unggul secara keseluruhan.

Pemilu kali ini mempertaruhkan 125 dari total 248 kursi majelis tinggi Jepang. Untuk mempertahankan mayoritas, koalisi LDP-Komeito membutuhkan minimal 50 kursi. Namun, mereka hanya berhasil meraih 47 kursi—rincinya, LDP mendapat 39 kursi, sementara Komeito hanya menambah 8 kursi.

Dengan demikian, jumlah total kursi koalisi hanya mencapai 122, jumlah yang belum mencukupi untuk mempertahankan mayoritas absolut.

Di sisi lain, kubu oposisi mulai menunjukkan perlawanan. Partai Demokrat Konstitusional Jepang (CDP) sukses mengamankan 22 kursi, sementara Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP) meraih 17 kursi. Partai sayap kanan Sanseito yang sedang naik daun dengan agenda nasionalistik dan anti-globalisasi, berhasil merebut 14 kursi—menunjukkan geliat politik baru di kalangan pemilih.

Sejumlah warga mulai melontarkan kekecewaan mereka terhadap LDP. “Menurut saya, LDP bahkan pantas kalah lebih banyak,” ujar Kazuyo Nanasawa (25), warga Tokyo. Ia menambahkan bahwa Ishiba seharusnya mengundurkan diri.

Situasi ini diperburuk dengan macetnya negosiasi perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat. Jika tak ada kesepakatan yang tercapai, Jepang terancam menghadapi tarif impor sebesar 25% mulai 1 Agustus mendatang. Kebijakan ini dikhawatirkan akan menghantam industri otomotif Jepang, yang saat ini mempekerjakan sekitar 8% tenaga kerja nasional.

Meskipun Ishiba telah mengadakan pertemuan awal dengan Presiden AS Donald Trump pada Februari lalu, belum ada titik temu yang dicapai. Saat ini, utusan tarif Jepang, Ryosei Akazawa, tengah menjalani kunjungan kedelapan ke Washington dalam rangka mencari solusi atas kebuntuan tersebut.

“Tidak ada pengaruh hasil pemilu terhadap negosiasi ini,” ujar Akazawa kepada wartawan di Bandara Haneda, Tokyo. Ia menegaskan bahwa kepentingan nasional Jepang tetap menjadi prioritas utama.

Sementara Ishiba bersikukuh tidak akan mundur, keresahan muncul di kalangan internal partai. Belum ada figur pengganti yang jelas jika Ishiba benar-benar lengser. Takeshi Nemoto (80), pendukung setia LDP, menilai perebutan kursi kepemimpinan hanya akan mengacaukan strategi partai.

“Itu hanya akan jadi pertarungan sia-sia,” katanya.

Pendapat senada juga disampaikan Shuhei Aono (67). “Diplomasi Jepang sedang dalam tekanan berat saat ini,” ujarnya. “Kalau Ishiba mundur, siapa yang akan mengurus semua ini?”

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.