Detak Tribe – Partai ekstrem kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD) merayakan kemenangan besar dalam pemilu Jerman, Minggu (23/02/2025), setelah meraih 19,5-20 persen suara. Kemenangan ini menjadikannya sebagai partai terkuat kedua setelah aliansi konservatif CDU/CSU yang memperoleh setidaknya 28,5 persen suara.
Kemenangan ini dianggap sebagai momen bersejarah bagi AfD, yang selama ini dikenal dengan sikap anti-imigrasi dan anti-Islam.
“Kami telah mencapai hasil yang bersejarah,” kata kandidat utama AfD, Alice Weidel, di hadapan para pendukungnya dalam pesta malam pemilu di Berlin.
Meskipun demikian, hasil pemilu ini memicu kekhawatiran banyak pihak, terutama mengingat sejarah Jerman yang berusaha menjauhkan diri dari ideologi ekstrem kanan. AfD sendiri telah lama berada di bawah pengawasan badan keamanan negara karena upaya beberapa anggotanya untuk menutupi sejarah Nazi dan Holocaust.
Di wilayah bekas Jerman Timur, AfD memperoleh dukungan kuat dengan perolehan suara di atas 30 persen. Nostalgia terhadap era Soviet serta ketidakpuasan terhadap integrasi dengan Jerman Barat menjadi faktor pendorong utama meningkatnya popularitas partai ini.
Sementara itu, CDU/CSU yang dipimpin Friedrich Merz, menegaskan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan AfD dalam pemerintahan. Akan tetapi, Weidel optimistis bahwa jika partainya terus mendapatkan dukungan rakyat, AfD bisa menjadi partai terbesar dalam pemilu berikutnya.
Selain dikenal dengan retorika anti-imigrasi dan sikap skeptis terhadap perubahan iklim, AfD juga mendapat dukungan dari kampanye disinformasi yang dikaitkan dengan Rusia. Meskipun partai ini masih ditolak oleh banyak kalangan, Weidel terus berusaha membawa AfD ke arus utama politik Jerman.
Dengan hasil pemilu ini, Jerman menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan stabilitas demokrasi di tengah meningkatnya pengaruh politik sayap kanan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.