News

Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Picu Ledakan, 13 Korban Dilaporkan Meninggal Dunia

×

Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Picu Ledakan, 13 Korban Dilaporkan Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Picu Ledakan, 13 Korban Dilaporkan Meninggal Dunia
Ilustrasi, pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut picu ledakan, 13 korban dilaporkan meninggal dunia. (pexels.com/Megapixelstock)

Detak Tribe – Peristiwa memilukan terjadi saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa berlangsung di Desa Sagara, Garut, Jawa Barat.

Pemusnahan amunisi ini menyebabkan 13 korban dilaporkan meninggal dunia. Korban jiwa mencakup sembilan masyarakat sipil serta empat anggota TNI.

Pihak TNI Angkatan Darat menjelaskan bahwa pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut dilakukan di lokasi biasa yang mereka gunakan sebagai tempat untuk memusnahkan senjata.

Tanda tanya pun datang dari berbagai pihak yang mempertanyakan kehadiran maupun keterlibatan masyarakat sipil dalam pelaksanaan pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut. Lebih lanjut, pertanyaan terkait prosedur pemusnahan amunisi kedaluwarsa pun tak dapat dihindari.

Brigjen Wahyu Yudhayana selaku Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pun menanggapi pertanyaan tersebut dengan menerangkan bahwa seluruh proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

Proses pengecekan, baik yang dilakukan kepada personil maupun tempat peledakan, telah dinyatakan dalam keadaan yang aman. Setelah proses pengecekan berlangsung, tim pun melanjutkan ke tahap persiapan pemusnahan amunisi di dalam dua lubang sumur.

Peledakan pun dilaporkan dilakukan usai kondisi kembali dinyatakan aman. Lebih lanjut, sebuah lubang yang diperuntukkan menghancurkan detonator juga telah disiapkan terlebih dahulu. Meski telah memastikan semua proses berjalan sesuai dengan prosedur, namun ledakan yang tidak diduga tetap terjadi.

Ledakan amunisi pun diduga terjadi karena detonator penghancur yang sebelumnya dipasang untuk menghancurkan amunisi meledak terlebih dahulu ketika masih dipasang di dalam lubang besar yang terletak dekat dengan pesisir pantai.

Sementara itu, keterlibatan masyarakat sipil disebut karena ingin mengambil serpihan besi, tembaga, dan logam yang berasal dari amunisi yang telah diledakkan. Sisa-sisa serpihan tersebut diambil karena memiliki nilai jual.

Kejadian ini pun menyebabkan pihak Kementerian Pertahanan turun langsung untuk melakukan penyelidikan secara mendalam.

Hal tersebut diketahui usai Sjafrie Sjamsoeddin selaku Menteri Pertahanan menyebut bahwa saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam sehubungan dengan peristiwa ini.

Prosedur keamanan yang berlaku pun akan terus digunakan selama proses investigasi terhadap peristiwa ini berjalan.

Sementara itu, TNI AD dikabarkan akan membantu seluruh proses pemakaman secara maksimal terhadap seluruh korban dalam peristiwa ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.