Detak Tribe – Insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (07/11/2025), sontak menggegerkan publik. Ledakan tersebut terjadi di area masjid sekolah saat salat Jumat berlangsung, mengakibatkan kepanikan hingga para siswa berlarian keluar.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan, ledakan terjadi dua kali, yakni di dalam masjid dan di luar masjid. “Pas sudah khotbah ya, sudah khotbah,” ujarnya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Akibat kejadian itu, puluhan siswa mengalami luka. Ketua RT 07 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Krissensiana Orol Hotmatua, menyebut terdapat 11 siswa mengalami luka ringan seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Yang dirawat di sini ada sekitar 11 orang dan kebanyakan matanya kabur, pendengarannya kurang. Untuk luka kecil saya buka pos di sini,” kata Krissensiana.
Namun, beberapa korban mengalami luka cukup serius sehingga harus dirujuk ke rumah sakit. “Untuk korban luka parah langsung dibawa ke Rumah Sakit. Dari 11 orang luka ringan dilakukan rawat jalan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, dua korban mengalami luka parah di bagian telinga, sementara ada juga yang menderita luka bakar di punggung. “Luka banyak yang tidak mendengar karena trauma ledakan,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa terduga pelaku peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta telah diamankan. Ia menyebut kondisi terduga pelaku saat ini berangsur membaik.
“Yang jelas untuk terduga pelaku kondisinya semakin membaik dan mudah-mudahan itu juga akan mempermudah kita nanti pada waktunya apabila kita butuhkan,” ujar Jenderal Sigit usai menjenguk korban di RS Cempaka Putih, Sabtu (08/11/2025).
Menurut Jenderal Sigit, saat ini baru satu orang yang diamankan terkait kasus tersebut. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat.
“Saat ini masih satu yang kita dapati, namun kita tidak berhenti sampai di situ. Kita terus melakukan penyisiran apakah ada pihak-pihak lain dan saat ini tim sedang bekerja,” katanya.
Jenderal Sigit memaparkan bahwa total korban akibat ledakan mencapai 96 orang. Dari jumlah tersebut, 29 korban masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit, sementara sisanya telah dipulangkan dan menjalani rawat jalan.
“Baru saja kita melaksanakan visit menjenguk kondisi terakhir anak-anak kita yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini. Jadi, alhamdulillah dari jumlah awal 96, saat ini yang masih dirawat ada 29 orang,” jelasnya.
Lebih rinci, 14 korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini, 14 korban di RS Yarsi, dan 1 korban di RS Pertamina. Dari total pasien di RS Islam Cikini, 12 di antaranya sudah berada di ruang perawatan biasa, sedangkan 2 masih dirawat di ICU karena memerlukan penanganan khusus.
“Secara umum kondisi korban sudah 12 orang yang saat ini dirawat inap, sementara 2 masih dirawat di ICU karena perlu ada penanganan khusus,” tambah Kapolri.
Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab pasti ledakan serta menelusuri kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam peristiwa memilukan tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.












