Detak Tribe – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dengan tegas bahwa tak seorang pun berwenang memindahkan warga Palestina dari Gaza.
Pernyataan tersebut dengan tegas menolak usulan Presiden Amerika Serikat ke-47 Donald Trump terkait pengambil alihan jalur Gaza. Erdogan menyebut meski wilayah Gaza hancur karena perang antar Israel dan Hamas, warganya tetap memiliki hak untuk tinggal di tanah airnya.
Dilansir dari AFP, Senin (10/2/2025), Erdogan berujar, “Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik warga Palestina,” pernyataan tegas tersebut dirinya berikan dalam konferensi pers yang berlangsung di bandara Instanbul, sesaat sebelum dirinya berangkat ke Malaysia.
Erdogan menyebut bahwa berbagai usulan yang diajukan pemerintahan baru Amerika Serikat dan berada di bawah tekanan pimpinan Israel terkait Gaza tak layak dibahas melalui sudut pandang pihaknya.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di televisi Palestina seminggu sebelumnya, Hakan Fidan selaku Menteri Luar Negeri Turki, mengesesampingkan ide untuk memindahkan warga Palestina secara paksa dari Gaza.
Dirinya juga menyebut bahwa ide tersebut tak dapat diterima. Pernyataan yang dikutip oleh kantor berita negara Turki, Anadolu Ajansı, menggambarkan bahwa usulan Trump sebagai hal yang tak masuk akal dari sudut pandang sejarah.
Penolakan ini juga datang dari Pemerintah Indonesia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat menyebut bahwa tindakan tersebut akan menghambat terciptanya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Cita-cita tersebut lahir melalui Solusi Dua Negara yang berdasarkan pada perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur menjadi ibu kotanya.
Sementara itu, usulan Trump terkait pengambil alihan jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina disampaikan dirinya ketika melakukan konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (4/2/2025) lalu.
Usulan mengejutkan tersebut memicu reaksi keras secara global. Keputusan tersebut juga meminta pihak Mesir dan Yordania menerima migran. Pihak Mesir dan Yordania dikabarkan telah dengan tegas menolak usulan Trump.
Warga Gaza pun dengan tegas menolak rencana tersebut dan menyebut Trump dan Netanyahu harus memahami realitas rakyat Palestina dan Gaza yang memiliki keterikatan kuat dengan tanahnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.