News

Raja Salman Alami Masalah Paru-Paru, Kesehatannya Menurun

×

Raja Salman Alami Masalah Paru-Paru, Kesehatannya Menurun

Sebarkan artikel ini
Raja Salman Alami Masalah Paru-Paru, Kesehatannya Menurun
Raja Salman Bin Abdulaziz Al saud (Foto: SPA)

Detak Tribe – Kesehatan Raja Salman yang kini berusia 88 tahun kembali menjadi perhatian setelah ia dilaporkan menjalani perawatan medis. Meskipun kondisi terkini Raja Salman belum dijelaskan secara pasti, Reuters melaporkan bahwa sang raja juga sempat menerima perawatan untuk radang paru-paru pada Mei 2024.

Pada waktu itu, Raja Salman dilaporkan mengalami demam tinggi dan nyeri sendi, yang menyebabkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) membatalkan kunjungan resmi ke Jepang.

Menurut laporan, Raja yang dikenal sebagai Penjaga Dua Kota Suci tersebut dirawat di Istana Al-Salam, Jeddah, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kondisi kesehatan Raja Salman semakin menjadi sorotan karena terjadi hanya beberapa bulan setelah ia terakhir kali terlihat memimpin rapat kabinet pada Agustus.

Rapat itu berlangsung kurang dari dua minggu setelah Raja Salman mengeluarkan dekrit kerajaan yang memungkinkan kabinet bersidang tanpa kehadiran raja atau putra mahkota.

Dalam dekrit tersebut, rapat akan dipimpin oleh anggota kabinet tertua, yang semuanya merupakan keturunan Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri Arab Saudi.

Situasi kesehatan Raja Salman ini menambah kekhawatiran akan stabilitas kepemimpinan di Arab Saudi, terutama mengingat pentingnya peran raja dalam memimpin negara tersebut.

Profil Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud

Salman bin Abdulaziz Al-saud naik takhta pada 23 Januari 2015 dan menjadi raja ketujuh dalam pemerintahan Arab Saudi. Ia mengganti raja sebelumnya, Abdullah, sekaligus kakak tirinya yang menjabat sejak dari 2005.

Salman sendiri merupakan putra dari raja pertama Saudi, Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-saud. Ia lahir pada 31 Desember 1935. Dan sejak kecil telah disiapkan untuk menjadi seorang pemimpin.

Ia juga menjalani pendidikan di sekolah khusus pangeran di Riyadh yang didirikan khusus oleh Raja Ibnu Saud. Sekolah ini berdiri untuk menyediakan pendidikan bagi putra-putrinya.

Di sekolah inilah keturunan-keturunan keluarga kerajaan akan memperoleh pendidikan. Mulai dari agama, ilmu pengetahuan modern, hingga ilmu pemerintahan.

Salman sendiri sudah masuk pemerintahan Arab Saudi sejak masih berusia remaja. Pada umur 19 tahun, ia ditunjuk menjadi wakil gubernur Provinsi Riyadh.

Dan tak lama setelah itu, tepatnya 5 Februari 1963, Salman ditunjuk untuk menjabat sebagai gubernur Provinsi Riyadh. Posisi itu ditempatinya selama lebih dari 48 tahun.

Kita bisa melihat keberhasilan Salman melalui perubahan kondisi kota Riyadh saat ini. Ia berhasil mengubah ibu kota kerajaan itu menjadi sebuah kota metropolis.

Lalu pada 5 November 2011, ia berhenti menjadi gubernur dan mejabat sebagai Wakil Kedua Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Sebagai menteri Pertahanan, ia cukup berhasil memimpin sektor pertahanan dan meningkatkan kekuatan pertahanan Arab Saudi. Selama masa jabatannya, pengeluaran Arab Saudi di bidang militer mengalami peningkatan yang luar biasa, hingga mencapai 67 miliar dollar AS.

Pada 18 Juni 20212, Salman resmi diangkat sebagai pangeran mahkota. Ia menggantikan Pangeran Nayef, pangeran mahkota sebelumnya, yang meninggal dunia. Salman pun sekaligus dipercaya untuk menjadi Wakil Pertama Perdana Menteri.

Hingga Pada 23 Januari 2015 diumurnya yang ke 79 tahun, Pangeran Salman resmi naik takhta, menggantikan kakak tirinya, Abdullah, yang meninggal karena pneumonia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.