NewsPendidikan

Skandal Pendidikan di Indonesia! BOS Dipangkas, Dosen Plagiat

×

Skandal Pendidikan di Indonesia! BOS Dipangkas, Dosen Plagiat

Sebarkan artikel ini
Skandal Pendidikan di Indonesia! BOS Dipangkas, Dosen Plagiat
Ilustrasi yang menggambarkan skandal pendidikan di Indonesia, termasuk pemotongan dana BOS dan plagiarisme dosen, yang mencerminkan tantangan integritas dalam sektor pendidikan. (Freepik.com)

Detak Tribe – Skandal pendidikan di Indonesia kembali mengemuka. Praktik pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan maraknya plagiarisme di kalangan dosen menjadi dua sisi kelam dunia pendidikan tanah air.

Dana BOS yang seharusnya digunakan untuk operasional sekolah justru dipotong oleh oknum tertentu. Modusnya beragam, mulai dari “biaya koordinasi”, “setoran atasan”, hingga “kompensasi distribusi”.

Fenomena ini terjadi di sejumlah daerah. Kepala sekolah terpaksa tunduk pada tekanan agar dana bisa cair. Jika menolak, proses pencairan BOS bisa dipersulit.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (25/4/2025), praktik tersebut bukan hal baru. Namun, laporan secara resmi masih minim karena takut akan intimidasi.

Di sisi lain, dunia kampus juga tengah diguncang. Kasus plagiarisme yang melibatkan dosen di berbagai perguruan tinggi negeri menjadi sorotan publik.

Beberapa dosen kedapatan menjiplak karya ilmiah dari luar, tanpa mencantumkan sumber. Bahkan ada yang menggunakan karya mahasiswa sendiri untuk kepentingan pribadi.

Audit internal kampus dan pelaporan dari mahasiswa membuka praktik curang ini ke permukaan. Yang ironis, sebagian pelaku justru menjabat sebagai pejabat struktural kampus.

Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menegaskan akan memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem pelaporan internal.

“Pendidikan harus dibangun dengan kejujuran. Jika kita diam, maka integritas bangsa ikut dipertaruhkan,” ujarnya dikutip dari Detik.com.

Pakar pendidikan UGM, Prof. Bambang Purwanto, menilai skandal pendidikan di Indonesia ini menunjukkan lemahnya budaya akuntabilitas.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan keberanian dari dalam sistem untuk melawan praktik korup.

Jika tidak segera dibenahi, skandal pendidikan di Indonesia bisa merusak fondasi generasi muda. Perubahan hanya bisa dimulai dengan kemauan kolektif memperbaiki sistem dari hulu ke hilir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.