News

Sritex Tutup Awal Maret 2025, Ribuan Karyawan Alami PHK

×

Sritex Tutup Awal Maret 2025, Ribuan Karyawan Alami PHK

Sebarkan artikel ini
Sritex Tutup Awal Maret 2025, Ribuan Karyawan Alami PHK
Sritex tutup awal Maret 2025, ribuan karyawan alami PHK. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Detak Tribe – Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex, dikabarkan berhenti beroperasi pada 1 Maret 2025. Hal ini pun menyebabkan sebanyak lebih dari 10.000 pegawai mengalami pemutusan hubungan kerja.

Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja atau Disperinaker) Sukoharjo menjelaskan bahwa seluruh karyawan Sritex mengalami pemutusan hubungan kerja, terhitung pada Rabu (26/2/2025) dan dengan hari kerja terakhir pada Jumat (28/2/2025).

Penutupan secara total kepada Sritex yang merupakan salah satu bagian dari Sritex Group dilakukan karena krisis keuangan yang melanda perusahaan selama beberapa tahun terakhir.

Krisis tersebut ditandai dengan kegagalan membayar utang, gugatan hukum, serta status pailit yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024 lalu. Sementara itu, anak perusahaan lain dari Sritex Group dikabarkan turut terdampak kondisi pailit yang dialami perusahaan.

Catatan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigarasi atau Disnakertrans Jawa Tengah yang bersumber dari informasi kurator Sritex menyebut bahwa sebanyak 10.669 karyawan Sritex Group terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dalam data tersebut menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja kepada para pegawai terjadi pada bulan Januari dan Februari tahun ini. Selama bulan Januari 2025, pemutusan hubungan kerja terjadi kepada 1.065 karyawan PT. Bitratex Semarang.

Kemudian pada Februari 2025, pemutusan kerja dialami 8.504 karyawan PT. Sritex Sukoharjo, 956 karyawan dari PT. Primayuda Boyolali, 104 karyawan PT. Bitratex Semarang, dan 40 karyawan PT. Sinar Panja Jaya Semarang.

Sementara itu, Iwan Kurniawan Lukminto selaku Direktur Utama PT Sritex Tbk, menjelaskan bahwa pihak manajemen Sritex akan kooperatif serta bekerja sama dengan kurator agar proses penyelesaian usai pemutusan hubungan kerja berjalan lancar. Dirinya memastikan agar hak para karyawan dikawal hingga akhir.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli turut merespon perkembangan situasi PT Sritex Tbk dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Ketenagakerjaan dan Trasnmigrasi Jawa Tengah dan Kab/Kota Solo.

Tujuan koordinasi tersebut adalah memetakan peluang lapangan pekerjaan di berbagai perusahaan wilayah Solo maupun sekitarnya. Dirinya menyebut bahwa saat ini telah tersedia 10.666 lowongan pekerjaan baru di wilayah tersebut.

Peluang kerja tersebut terdapat di industri garmen, retail, sepatu, plastik, batik, industri jasa, serta makanan dan minuman. Peluang kerja ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.