Detak Tribe — Sebagai penerbit, Detak Pustaka memiliki peran penting dalam dunia literasi Indonesia. Sejak berdiri pada 2017, Detak Pustaka telah melayani ratusan atau bahkan ribuan pelanggan hingga dipercaya oleh perusahaan-perusahaan ternama.
Dalam wawancara eksklusi bersama Mohammad Arif, Direktur Detak Pustaka, dia menjelaskan langkah-langkah strategisnya dalam mengembangkan penerbitan.
Dimulai membimbing penulis baru agar berkembang di industri yang semakin kompetitif, pentingnya memiliki visi, dan pengalamannya dalam menghadapi tantangan industri.
Visi dan Misi Detak Pustaka Dalam Dunia Penerbitan
Visi Detak Pustaka adalah menjadi rumah bagi karya-karya yang mampu mencerdaskan sekaligus menginspirasi.
“Kami ingin menjadi jembatan antara penulis dan pembaca, dengan menerbitkan karya yang tidak hanya berisi hiburan, tetapi juga memperkaya wawasan dan memperdalam pemikiran,” ujar Mohammad Arif, Minggu (06/10/24).
Ia juga menjelaskan misinya untuk memberikan platform kepada penulis-penulis yang baru agar mereka bisa belajar dan terus berkembang.
Ini juga alasan mengapa Detak Pustaka sering mengadakan lomba atau acara menulis. Entah itu menulis cerpen, puisi, atau lomba-lomba lainnya dengan hadiah dan keuntungan yang menarik.
“Adanya lomba dan acara menulis ini merupakan bentuk serius dari Detak Pustaka untuk memberikan platform yang layak bagi penulis lokal,” lanjutnya.
Selain itu, Detak Pustaka juga menghadirkan kolom komunitas. Siapa pun yang tertarik menulis, dia bisa bergabung. Dengan ini, penulis-penulis baru bisa mendapatkan relasi dan berbagi ilmu serta pengalaman.
Tidak Fokus Pada Satu Genre
Detak Pustaka pun tidak membatasi diri pada satu genre, namun lebih menitikberatkan pada karya-karya yang memiliki kedalaman dan pesan yang kuat.
“Kami memang punya perhatian khusus pada genre tertentu karena melihat ada kebutuhan besar di masyarakat. Tetapi, itu tidak menjadi patokan kami, dan kami menerima tulisan dari seluruh genre.”
Jadi, bagi kamu penulis baru, jangan takut karyanya tidak diterima. Karena Detak Pustaka membuka kesempatan bagi penulis dari seluruh genre.
Tantangan Industri Penerbitan
Ketika ditanya tentang tantangan terbesar yang dihadapi sebagai direktur, Mohammad Arif mengakui bahwa perubahan teknologi dan kebiasaan membaca yang beralih ke platform digital merupakan tantangan terbesar.
“Sekarang orang-orang mulai tertarik pada e-book dan audiobook. Jadi, kami harus terus berinovasi agar tetap relevan,” ujar Arif.
“Kami harus memastikan bahwa kualitas buku cetak tetap terjaga bagi mereka yang masih setia pada format fisik.” Lanjutnya.
Sebagai direktur, Mohammad Arif paham betul untuk menjadikan Detak Pustaka tempat yang menarik bagi penulis.
Salah satunya adalah dengan aktif berkolaborasi dengan komunitas penulis dan memberikan sosialisasi mengenai mudahnya mencetak buku kepada penulis-penulis pemula atau baru.
“Ini penting, sebab terkadang penulis pemula itu selalu takut ketika hendak mencetak buku. Tapi di Detak Pustaka, semua proses percetakan itu akan dibantu oleh tim kami sehingga penulis baru tidak harus merasa khawatir.” Ujar Arif.
Detak Pustaka, di bawah kepemimpinan Mohammad Arif, terus berperan penting dalam mendukung perkembangan literasi di Indonesia.
Dengan visi untuk menjadi jembatan antara penulis dan pembaca, Detak Pustaka menyediakan platform bagi penulis baru untuk belajar dan berkembang melalui acara menulis, lomba, serta kolaborasi komunitas.
Meskipun tantangan industri penerbitan di era digital semakin kompleks, Arif dan timnya tetap berinovasi dengan merangkul teknologi tanpa meninggalkan kualitas buku cetak.
Detak Pustaka juga memberikan dukungan penuh kepada penulis pemula untuk mencetak karya mereka, menjadikan penerbitan ini tempat yang menarik dan ramah bagi penulis dari berbagai genre.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news detaktribe.com.